Aksi Perubahan Manajemen Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Aksi Perubahan Manajemen Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dilaksanakan oleh Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Balikpapan dr. Adrijanus Warsito bertujuan untuk membuat manajemen yang baik dalam pelaporan insiden keselamatan pasien. Manajemen pelaporan ini meliputi alur pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur pelaporan. Setiap laporan akan dianalisa dan dibuat  rekomendasi kepada direktur untuk pembelajaran dan perbaikan. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

Koordinasi  dengan Kepala Ruang Gaharu,  Bengkirai Anak dan Eboni Dalam tentang Manajemen Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada tanggal 9 Oktober 2017.  Koordinasi ini bertujuan untuk dapat memperbaiki manajemen pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Balikpapan. Sebagai langkah awal dimulai dari Ruang Gaharu, Bengkirai Anak dan Eboni Dalam. Dalam pertemuan ini dijelaskan tentang jenis-jenis insiden keselamatan pasien, alur pelaporan, distribusi format laporan, x banner dan stiker. Dalam pertemuan ini selain melibatkan Tim Manajemen Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit juga melibatkan Tim K3 Rumah Sakit (K3RS) dan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) sebagai nara sumber.

Pada tanggal 10 Oktober 2017 diadakan penandatanganan Komitmen Melaksanakan  Keselamatan Pasien ( Pasien Safety) seluruh Karyawan RSUD Balikpapan.

Inhouse Training Sasaran Keselamatan Pasien  ( SKP ) kepada dokter RSUD Balikpapan untuk mencegah terjadinya Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) dan meningkatkan mutu pelayanan. 

Sosialisasi dan praktek cara mencuci tangan  ( hand hygiene ) menurut WHO diajarkan pada pasien RSUD Balikpapan supaya mereka terhindar dari infeksi nosokomial

Halo Selamat Pagi RSUD Balikpapan diadakan setiap hari Rabu. Setiap kali acara dimulai diawali dengan Safety Briefing, supaya bila terjadi keadaan darurat pasien mengetahui di mana jalan keluar dan titik berkumpul.