Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bergerak cepat menangani dampak lingkungan dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.
Selain menurunkan dua Dirjen (Gakkum dan P2KL) beberapa jam setelah kejadian, Menteri Siti juga menurunkan Dirjen KSDAE untuk memantau langsung dampak tumpahan minyak terhadap keanekaragaman hayati.
''Setiap hari saya terus memantau penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tiga Dirjen sudah di lapangan,'' kata Menteri Siti dalam siaran pers, Selasa (3/4/2018)
Dijelaskannya, dalam kejadian ini tanggungjawab KLHK adalah mengawasi pemegang ijin/swasta untuk tanggung jawab mengatasi pencemaran sambil menghitung ganti rugi.
Sementara Gakkum KLHK akan mengikuti proses untuk melihat pelanggaran dan unsur-unsur pelanggaran serta sanksi.
''Dirjen konservasi saya minta melihat dampak terhadap sumberdaya hayati. Sambil melakukan evakuasi dan penelitian lanjutan,'' kata Menteri Siti.
Tim gabungan yang dipimpin Kepala KSOP Balikpapan sampai hari ini masih konsentrasi melakukan kegiatan penanggulangan di perairan Balikpapan.
Tahap I mengumpulkan seluruh Oil Boom yang dimiliki oleh beberapa perusahaan yang ada di sekitar lokasi, dipergunakan untuk menggiring genangan-genangan tumpahan minyak di perairan ke area fasilitas Pertamina.
Diperkirakan kegiatan penanggulangan ini masih berlangsung selama 3 hari.
Tim dari KLHK yang terdiri dari staff Dirjen PPKL, Gakum, P3E, BKSDA Kaltim seksi wilayah 3, dan dinas LH kota Balikpapan hari ini melakukan pengukuran luasan area terdampak dengan cara melakukan pengukuran secara langsung.
Mengingat lokasi terdampak yg sangat luas, maka dibagi menjadi 5 tim kerja. Tim 1 melakukan pengukuran panjang pesisir pantai yang terdampak di kabupaten Penajam Paser Utara, 4 tim yang lain melakukan pengukuran di kota Balikpapan.
Targetnya untuk mendapatkan panjang pantai yang terdampak tumpahan minyak, sampai sore ini kegiatan masih berlangsung. Hasilnya akan diupdate segera.
Hingga kemarin pukul 20.00 telah berhasil dikumpulkan tumpahan minyak sebanyak 69.3 m3.
''Kami sudah minta tim dan juga pihak Pertamina memprioritaskan pembersihan tumpahan minyak di wilayah pemukiman penduduk mengingat bau yang menyengat dan potensi resiko lainnya,'' ungkap Menteri Siti.
Sementara laporan dari tim Gakkum, tim sudah melakukan pengambilan sampel untuk melihat sejauhmana dampak yang terjadi. Oleh karena sangat dinamik maka pengambilan sampel akan dilakukan beberapa kali lagi.
Tim juga bersama-sama dengan kepolisian sedang melacak sumber tumpahan karena sampai saat ini belum diketahui sumbernya.
Hari ini Gakkum juga sudah mengirimkan ahli terkait kerusakan lingkungan dan Tim Drone dengan Fixed Wing (Drone Besar) untuk melihat area yang terdampak dari udara.
Gakkum KLHK juga sudah meminta data LAPAN apabila mereka memiliki data-data satelit terkini terkait dengan lokasi tersebut.
KLHK juga berkoordinasi dengan Bakamla untuk meminta data pergerakan kapal-kapal tanker minyak yang ada di lokasi pada saat kejadian. Data ini penting untuk mengetahui sumber-sumber tumpahan.
''Saya akan terus mengawal, dan semoga kejadian ini dapat segera diatasi bersama pihak terkait lainnya,'' tutup Menteri Siti.
Selain menurunkan dua Dirjen (Gakkum dan P2KL) beberapa jam setelah kejadian, Menteri Siti juga menurunkan Dirjen KSDAE untuk memantau langsung dampak tumpahan minyak terhadap keanekaragaman hayati.
''Setiap hari saya terus memantau penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tiga Dirjen sudah di lapangan,'' kata Menteri Siti dalam siaran pers, Selasa (3/4/2018)
Dijelaskannya, dalam kejadian ini tanggungjawab KLHK adalah mengawasi pemegang ijin/swasta untuk tanggung jawab mengatasi pencemaran sambil menghitung ganti rugi.
Sementara Gakkum KLHK akan mengikuti proses untuk melihat pelanggaran dan unsur-unsur pelanggaran serta sanksi.
''Dirjen konservasi saya minta melihat dampak terhadap sumberdaya hayati. Sambil melakukan evakuasi dan penelitian lanjutan,'' kata Menteri Siti.
Tim gabungan yang dipimpin Kepala KSOP Balikpapan sampai hari ini masih konsentrasi melakukan kegiatan penanggulangan di perairan Balikpapan.
Tahap I mengumpulkan seluruh Oil Boom yang dimiliki oleh beberapa perusahaan yang ada di sekitar lokasi, dipergunakan untuk menggiring genangan-genangan tumpahan minyak di perairan ke area fasilitas Pertamina.
Diperkirakan kegiatan penanggulangan ini masih berlangsung selama 3 hari.
Tim dari KLHK yang terdiri dari staff Dirjen PPKL, Gakum, P3E, BKSDA Kaltim seksi wilayah 3, dan dinas LH kota Balikpapan hari ini melakukan pengukuran luasan area terdampak dengan cara melakukan pengukuran secara langsung.
Mengingat lokasi terdampak yg sangat luas, maka dibagi menjadi 5 tim kerja. Tim 1 melakukan pengukuran panjang pesisir pantai yang terdampak di kabupaten Penajam Paser Utara, 4 tim yang lain melakukan pengukuran di kota Balikpapan.
Targetnya untuk mendapatkan panjang pantai yang terdampak tumpahan minyak, sampai sore ini kegiatan masih berlangsung. Hasilnya akan diupdate segera.
Hingga kemarin pukul 20.00 telah berhasil dikumpulkan tumpahan minyak sebanyak 69.3 m3.
''Kami sudah minta tim dan juga pihak Pertamina memprioritaskan pembersihan tumpahan minyak di wilayah pemukiman penduduk mengingat bau yang menyengat dan potensi resiko lainnya,'' ungkap Menteri Siti.
Sementara laporan dari tim Gakkum, tim sudah melakukan pengambilan sampel untuk melihat sejauhmana dampak yang terjadi. Oleh karena sangat dinamik maka pengambilan sampel akan dilakukan beberapa kali lagi.
Tim juga bersama-sama dengan kepolisian sedang melacak sumber tumpahan karena sampai saat ini belum diketahui sumbernya.
Hari ini Gakkum juga sudah mengirimkan ahli terkait kerusakan lingkungan dan Tim Drone dengan Fixed Wing (Drone Besar) untuk melihat area yang terdampak dari udara.
Gakkum KLHK juga sudah meminta data LAPAN apabila mereka memiliki data-data satelit terkini terkait dengan lokasi tersebut.
KLHK juga berkoordinasi dengan Bakamla untuk meminta data pergerakan kapal-kapal tanker minyak yang ada di lokasi pada saat kejadian. Data ini penting untuk mengetahui sumber-sumber tumpahan.
''Saya akan terus mengawal, dan semoga kejadian ini dapat segera diatasi bersama pihak terkait lainnya,'' tutup Menteri Siti.