Andalkan 3A, Balikpapan Punya Fasilitas Lebih Lengkap

 Kota Balikpapan masuk dalam daftar 18 Destinasi Unggulan Visit Wonderful Indonesia 2018. Dari enam pulau yang ada, Balikpapan menjadi satu-satunya kota yang mewakili Kalimantan. Enam pulau lainnya yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi, dan Papua Barat. Dengan masing-masing kota unggulan dan pilihan masing-masing.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Oemy Facessly saat ditemui mengenai kabar gembira ini mengatakan, Kota Minyak ini memang layak masuk dalam destinasi unggulan.

Menjadi pintu gerbang Kaltim, pada 2017 Disporapar mencatat ada 3.543.747 orang pengunjung memasuki Balikpapan. Tahun ini diharapkan wisatawan bisa mencapai empat juta orang. Digadang-gadang sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) Balikpapan memiliki keunggulan berupa 3A; atraksi, aksesibilitas dan amenitas.

Dirinya tidak menampik, Pantai Manggar memang jauh dari keindahan yang ditawarkan Pulau Derawan. Hanya saja Oemy mengatakan bahwa pemkot melalui Disporapar terus berusaha menawarkan berbagai atraksi dan event. Tidak hanya skala daerah, nasional, tapi juga internasional. Atraksi tersebut menjadi produk utama sebuah destinasi, yang tidak hanya dilakukan di area pantai, hutan tapi juga di perkotaan.

“Dengan atraksi wisatawan dapat melihat dan berpartisipasi di dalamnya. Atraksi berupa keindahan dan keunikan alam, budaya, dan sejarah. Ada pula atraksi buatan, seperti sarana permainan seperti area Loop di Pantai Manggar, eduwisata yang ditawarkan Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, hingga event-eventmenarik yang digelar di mal serta hotel,” bebernya.

Hal tak kalah penting yang menjadi keunggulan Balikpapan adalah aksesibilitas. Sarana-prasaran kota ini jauh lebih lengkap dibandingkan kota-kota lainnya. Mengingat infrastruktur menjadi modal utama dalam pengembangan destinasi wisata. Tak hanya jalan raya ataupun rambu-rambu penunjuk jalan, tapi juga keberadaan bandara serta pelabuhan menjadi penyelaras.

“Balikpapan sangat beruntung memiliki bandara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, yang bahkan dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia dengan pelayanan 10-15 juta penumpang dalam setahun. Ditambah dengan Pelabuhan Semayang yang kini telah upgrading,” kata Oemy.

Lanjutnya, A ketiga ialah amenitas, yang berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi berupa hotel serta restoran. Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah. “Sarana akomodasi di Balikpapan sangat mudah ditemukan, bahkan jaraknya cukup dekat. Pengunjung juga bisa bepergian dengan cepat ke berbagai lokasi hiburan,” ujar Oemy.

Aspek lain yang membuat Balikpapan patut berada dalam destinasi unggulan tersebut ialah keragaman organisasi dan paguyuban yang hidup di kota ini. Masuk dalam kategori ancillary (penyokong). Dirinya menyebut ada 109 paguyuban hidup rukun. Dengan keragaman tersebut tentu akan memperkaya khazanah budaya dan seni di Balikpapan. “Paguyuban memiliki peran penting, karena walaupun destinasi sudah mempunyai atraksi, aksesibilitas dan amenitas yang baik, tapi jika tidak ada yang mengurus hingga melestarikan maka keberlanjutan suatu destinasi bisa terancam,” terangnya.

Dia menambahkan, selain 3A, modal utama Balikpapan yakni rasa aman dan sinergitas. Hingga saat ini dia mengungkapkan, hubungan baik pemerintah pusat, provinsi, kota, masyarakat, dan pihak swasta terjalin baik. “Komitmen sangat penting, mulai dari atas ke bawah, pemerintah pusat hingga masyarakat mesti sama-sama mendukung Balikpapan. Saya juga yakin, kota lain pasti bisa seperti Balikpapan bila mau berkomitmen,” ujar Oemy. (*/lil/one/k18)

Repost Pro kaltim.