Kampanye MR di Balikpapan Akan dimulai Agustus 2018

Balikpapan - Balikpapan akan menjadi salah satu daerah di indonesia dalam pelaksanaan imunisasi massal Measles Rubella (MR) yang akan dimulai pada Agustus hingga September 2018.

Kegiatan bernama Kampanye MR ini dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit Campak (Measles) dan Campak Jerman (Rubella), yaitu Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dengan menggunakan vaksin.

"Sasarannya adalah seluruh warga dengan kelompok usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun sesuai rekomendasi Kemenkes," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melalui Kepala Bidang P2P Esther Vonny, saat Pertemuan Sosialisasi Lintas Sektoral Dalam Rangka Pelayanan Kampanye Measles Rubella (MR) Tingkat Kota Balikpapan di Aula Kecamatan Balikpapan Selatan, Senin (28/05/2018).

Vonny menjelaskan jumlah sasaran Kampanye MR di Balikpapan kurang lebih 172.780 Jiwa, yang tersebar di sekolah sebanyak 118.607 Jiwa dan diluar sekolah sebanyak 54.173 Jiwa.

"Sedangkan lokasi pelayanan tersebar di 2.152 Pos Pelayanan, yaitu 693 Pos Pelayanan di Sekolah dan 1.459 Posyandu," paparnya.

Keterlibatan masyarakat dalam mensukseskan Kampanye MR penting dilakukan mengingat dampak yang ditimbulkan oleh 2 penyakit ini yang dapat mengancam penderitanya.

Vonny menjelaskan komplikasi penyakit akibat dari virus campak dapat menyebabkan radang paru, radang selaput otak, diare berat, radang telinga, dehidrasi, SSPE, hingga meninggal dunia.

Sedangkan virus rubella dapat menyebabkan komplikasi berat, apabila menulari ibu hamil pada trimester pertama dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital atau Congeniital Rubella Syndrome (CRS).

“Sindroma Rubella Kongenital dapat menyebabkan cacat bayi, mulai dari katarak, tuli syaraf yang diharuskan menggunakan alat bantu dengar, gangguan pada katub jantung, hingga mikrocefalus (kepala kecil),” jelasnya.

Melalui imunisasi, lanjut Vonny, maka potensi penularan virus dapat dicegah karena akan terbangun kekebalan kelompok (Herd Immunity). Oleh karena itu diharapkan dukungan seluruh elemen masyarakat sehingga program ini dapat berjalan sukses, karena target cakupan pelayanan imunisasi pada kampanye MR lebih 95% dari seluruh sasaran yang ada.

“Imunisasi ini bersifat massal dan wajib serta tidak memerlukan individual informed consent (konfirmasi persetujuan), dan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya," lanjutnya.

Adapun strategi pelaksanaan Kampanye MR di Balikpapan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu: bulan Agustus dilaksanakan di seluruh sekolah, sedangkan september akan dilaksanakan di posyandu. (Diskominfo/mgm)