Gelar Games Interaktif Digital, DILo Balikpapan Ajak Generasi Muda Mengenal Wisata di Balikpapan

Digital Innovation Lounge (DILo) Balikpapan mengundang anak muda di Balikpapan untuk bermain games interaktif tentang pariwisata di Balikpapan, Minggu (3/5/2018).

Games interaktif tersebut berisi pertanyaan pertanyaan seputar kota Balikpapan, yang menampilkan gambar tempat-tempat wisata, lokasi bersejarah, maupun orang-orang penting di Balikpapan.

Para peserta kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar gambar, mengenai lokasi, nama tempat wisata, dan lain sebagainya, untuk kemudian diperingkat agr mengetahui tingkat 'kebolangan' generasi muda Balikpapan.

 

"Aduh, ini ibu siapa?," ujar salah satu peserta saat soal menampilkan wajah Kadis Disporapar Balikpapan, Oemy Fasesly.

"Ini dimana lagi?," kata peserta yang lain saat gambar meriam peninggalan Jepang di  kawasan Markoni Atas, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan ditampilkan pada soal yang dimainkan di masing-masing smartphone peserta.

Banyaknya lokasi wisata yang potensial di Balikpapan tersebut yang kurang terekspos membuat koordinator DILo Balikpapan, Istia Budi, menggelar kegiatan yang dikemas dengan games interaktif digital tersebut.

"Kita bergerak di bidang ekonomi kreatif yang punya 16 sub-sektor, salah satunya di bidang pariwisata. Kita mau coba kembangkan yang selama ini ada di Balikpapan, yaitu pariwisatanya atau wisatanya yang masih belum terekspos secara optimal," ujar Istia Budi.

Dengan kegiatan tersebut, secara tidak langsung juga mengajak generasi muda di Balikpapan untuk mengisi kegiatannya dengan hal yang positif, dengan memacu mereka untuk melakukan wisata ke lokasi-lokasi potensial di sektor pariwisata Balikpapan.

"Harapannya, kedepannya akan ada blogger-blogger, penulis, videografer, dan vlogger-vlogger yang mengangkat sektor pariwisata di Balikpapan, karena pada dasarnya setiap orang bisa menjadi ambassador pariwisata di kotanya sendiri," pungkas Budi, sapaan akrabnya.

Pariwisata di Balikpapan, ungkapnya, bisa mengangkat sektor pariwisata dengan potensi yang ada, misalnya kolaborasi dengan pihak sekolah, misalnya, dengan menggelar kegiatan sekolah di salah satu lokasi wisata tersebut.

Repost Tribun Kaltim