Balikpapan – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Provinsi Kalimantan Timur diluncurkan oleh Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi Kalimantan Timur HM. Sa’bani bersama Staf Khusus Menteri Sosial RI Sus Eko Ernanda di e-Warong Berkah Sejahtera Jl. Letjen S Parman RT.36 No.43 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, Rabu (8/08/2018).
Program ini merupakan pengalihan dari program beras sejahtera (Rastra) yang selama ini disalurkan melalui kelurahan. Melalui program ini para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima BPNT melalui kartu keluarga sejahtera (KKS) sebagai alat pembayaran untuk membeli beras dan telur pada elektronik warung gotong royong (e-Warong) yang ditunjuk dan dibina oleh Kementerian Sosial.
“Selain itu tujuannya untuk mengurangi beban pengeluaran dan memberikan nutrisi seimbang bagi KPM secara tepat dan tepat waktu,” papar Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Hj. Hertaty saat memberikan laporannya.
Hertaty menjelaskan peluncuran BPNT Provinsi Kaltim ini masih terbatas untuk penyaluran manfaat di 3 daerah, yaitu: Balikpapan, Bontang, dan Samarinda. Sedangkan untuk penyaluran pada kabupaten lainnya akan ditentukan kemudian.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang hadir pada acara tersebut menyambut baik pengalihan penyaluran rastra menjadi BPNT oleh Kementerian Sosial. Menurutnya seluruh pihak yang terlibat dalam program ini hingga masyarakat yang menerima manfaat menyetujui mekanisme baru dalam penyaluran bantuan tersebut.
“Masyarakat suka, Lurah pun suka, jadi Lurah tidak lagi kerepotan lagi saat mengurusi beras rastra, karena sering dimarahi warga karena berasnya rusak, berasnya (datangnya) telat. Namun sekarang tidak lagi, warga pegang kartunya, datang ke e-Warong,” kata Rizal Effendi.
Rizal mengharapkan agar jenis komoditas yang dapat dibeli oleh penerima manfaat BPNT di e-Warong tidak hanya terbatas pada beras dan telur. Namun dapat ditambah dengan komoditas lain seperti susu dan ikan. Menurutnya bervariasinya komoditas yang dijual pada program BPNT dapat menjadi pilihan bagi penerima bantuan untuk mendapatkan komoditas sesuai kebutuhannya.
“Apalagi sekarang telur lagi mahal, mungkin dapat dikonversi dengan ikan,” lanjutnya.
Jumlah penerima manfaat BPNT di Kota Balikpapan sebanyak 9.563 keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Non PKH. Melalui program ini, para penerima manfaat dapat berbelanja di 14 e-Warong dan 43 agen BRIlink/RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di Kota Balikpapan.
Meskipun jumlah keberadaan e-Warong di Kota Balikpapan masih terbatas, namun pihakanya akan berupaya menambah jumlah e-Warong untuk memudahkan penerima manfaat mengakses bantuan tersebut.
“Nanti kita tambah, menurut Staf Ahli (Mensos) harus 50 an, akan kita upayakan” tutupnya. (Diskominfo/mgm)