Balikpapan - Balikpapan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Tingkat Regional Kalimantan. Kegiatan ini diselenggarakan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan bersama UPT KLHK se-Kalimantan, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, dan Dewan Kerja Daerah (DKD).
Direktorat Jendral Pengendalian daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan I Gusti Putera Prathama mengatakan kegiatan Pertikawan ini bertujuan mendorong generasi muda pramuka akan menjadi pioneer dan tauladan yang menerapkan prinsip hidup ramah lingkungan.
"Melalui momentum pelaksanaan PERTIKAWAN diharapkan dapat menambah semangat generasi muda untuk senantiasa memperbaiki diri dan berperilaku adil terhadap lingkungan dan kehutanan yang dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari," Kata Putera.
Kegiatan Pertikawan Reginal Kalimantan dilaksanakan di Pantai Lamaru, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur dari tanggal 9 – 13 Oktober 2018, diikuti sekitar 563 peserta pramuka PENEGAK dan PANDEGA perwakilan dari 5 provinsi se-Kalimantan.
Selama lima hari pelaksanaan kegiatan PERTIKAWAN akan diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya pendalaman di bidang krida Saka Kalpataru (lingkungan hidup) dan krida Saka Wanabakti (kehutanan), kegiatan ketrampilan, kegiatan peningkatan wawasan, kegiatan bakti fisik masyarakat, jumpa tokoh, kegiatan wisata, kegiatan khusus, dan giat prestasi (perlombaan).
Selain dengan berbagai kegiatan perkemahan, PERTIKAWAN Regional Kalimantan tahun 2018 ini juga melaksanakan kegiatan penanaman bambu di Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.
Sementara itu Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang baik dan bijak hanya dapat dilakukan melalui pelibatan semua pihak secara berkesinambungan, salah satunya adalah generasi muda melalui gerakan pramuka.
“Generasi muda menjadi sangat penting karena kedudukannya bisa menjadi bagian dari pelaku sekaligus solusi dari masalah lingkungan hidup dan kehutanan yang membutuhkan pendekatan yang komprehensip karena harus membentuk dan mengubah pola pikir, perilaku dan membekali dengan keterampilan berkarya produktif dan inovatif berbasis lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Wakil Wali Kota.
Oleh karena itu menurut Wakil Wali Kota kegiatan ini diharapkan anggota gerakan pramuka dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan tetap memperhatikan pentingnya kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan sebagai penunjang kehidupan di masa mendatang.
“Semangat pramuka harus dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya dalam pelestarian lingkungan hidup dan hutan,” katanya. (Diskominfo/mgm Foto: Humaspro)