Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Diresmikan

BALIKPAPAN - Balai Penyuluhan Keluarga Berencana, Kampung Keluarga Berencana Seraya Adhika dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Sepinggan Raya telah diresmikan, Senin kemarin (5/11/208). Peresmian dilakukan oleh Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan disaksikan Kepala BKKBN Kaltim serta unsur Forkopimda dan Tim Penggerak PKK.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyampaikan bahwa peresmian ini sekaligus menjadi momentum evaluasi Gerakan Sadar ber-KB yang diharapkan pelaksanaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

"Seperti kita ketahui, Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September bisa dijadikan momentum untuk menggalakan program Keluarga Berencana yang sempat sekian lama terabaikan," kata Rahmad Mas'ud dihadapan para undangan dan warga yang hadir di lokasi peresmian.

Lebih lanjut, Rahmad mengatakan, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia diharapkan dapat mempercepat jalannya program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencama dan Pembangunan Keluarga) dengan ekonomi produktif dan pelaksanaan fungsi keluarga.

"Untuk mewujudkan keluarga kecil sejahtera dalam pembangunan manusia yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga perlu adanya pengembangan kemitraan dan sinergitas dengan berbagai pihak," ucapnya.

KB dan pendidikan, kata Rahmad, adalah untuk memutus siklus kemiskinan sehingga program tersebut tidak cukup dilaksanakan oleh instansi pemerintahan. Tetapi juga diperlukan dukungan organisasi lainnya seperti Tim Penggerak PKK dalam Gerakan Sadar Ber-KB.

"Diharapkan PKK sebagai mitra pemerintah dapat bekerja secara baik dan maksimal dalam memainkan peranannnya sehingga keluarga Indonesia semakin bahagia, harmonis, sejahtera dan berkualitas," ucap Rahmad.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan bahwa telah banyak yang dicapai namun masih memerlukan upaya konkret dalam memberikan kontribusi nyata terhadap cakupan KB dan kesehatan.

"Kota ini diharapkan menjadi motor penggerak partisipasi semua pihak termasuk kesatuan gerak PKK - KKBPK untuk kelompok dasawisma, posyandu, IMP, Puskesmas. Terutama pelayanan pada daerah kantong miskin, khususnya kepada keluarga miskin atau gakin," sebut pejabat yang akrab disapa Yuyun ini.

Baginya, kesehatan menjadi sarana pembinaan untuk memotivasi para kader dan keluarga serta Tim Penggerak PKK dalam pencapaian target PKK - KKPK dan kesehatan.

"Balai penyuluhan KB ini dibangun dengan Dana Alokasi Khusus yang nantinya akan digunakan oleh OPD kami untuk penyuluhan program KKBPK," sebutnya.

Selain itu juga difungsikan sebagai Pusat Pelayanan Kesejahteraan Keluarga dalam bentuk pelayanan konseling bagi keluarga, anak-anak dan remaja dan ada gerai produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera atau UP2KS.

"Kami harapkan ada peran dan upaya berbagai pihak dalam menjalankan program-program intervensi di wilayah Kampung KB se-Balikpapan, sehingga dari semula minus menjadi kawasan yang dapat dibanggakan nantinya, tutup Yuyun.

Kepala BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli berpesan agar DAK KB dari pemerintah pusat yang telah digelontorkan agar juga diberikan dana pendamping yang berasal dari APBD kota Balikpapan.

"Di beberapa daerah, bukan di Kalimantan Timur, ada DAK yang diberikan sangat besar tapi dana pendampingnya kecil sehingga program-program yang dilaksanakan tidak berjalan maksimal. Tapi saya lihat, itu tidak terjadi di kota Balikpapan," imbuhnya. (Diskominfo/ editor:mgm)