BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengakui tidak mudah untuk meyakinkan masyarakat untuk mengikuti program imunisasi MR. Karena masih terdapat pro dan kontra terkait kehalalan penggunaan bahannya.
Namun seharusnya situasi ini dapat dipahami karena belum ada pengganti bahan dari vaksin yang ada saat ini.
Tak heran jika masih ada sekitar 21 persen yang belum melakukan imunisasi MR. Terutama mereka yang berada di daerah jauh seperti Balikpapan Timur.
“Wilayah yang masih rendah mungkin timur, wilayah pinggiran lah, kan ada sejumlah pesantren soalnya ini kan soal pandangan, keyakinan jadi tidak gampang walaupun MUI sudah ada Fatwa nya,” kata Rizal Effendi saat kegiatan imunisasi MR di Dome (5/11).
Bahkan masih ada sekolah-sekolah khususnya yang dibawah Kementerian Agama (Kemenag) masih ada yang menolak. Karenanya berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan untuk menyakinkan masyarakat yang menolak.
Salah satunya, menggelar imunisasi di Gedung Balikpapan Sport And Convention Centre (Dome) dengan menghadirkan Kemenag Balikpapan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan. Rizal pun berharap, nantinya bisa mencapai target 95 persen.
“Saya sudah panggil juga Kemenag, soalnya yang sebagian besar masih di sekolah-sekolah dibawah tanggungjawab Kemenag. Mudah-mudahan bisa kita lihat perkembangannya, tinggal dua tiga hari ini. MUI sudah kita hadirkan, kita panggil juga kemenag, mudah-mudahan pandangannya bisa terbuka,” katanya
“Kalau saya berpandangan sudah ada Fatwa sudah jelas, belum ada pengganti dan mendesak kan diperbolehkan. Ya harusnya semuanya tervaksinasi walaupun rendah bisa saja bermasalah, biar cuma satu orang kalau kena penyakit kan bisa bermasalah,”tandasnya.
Rizal juga meminta warga menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait soal adanya anak yang harus masuk rumah sakit bahkan ruang isolasi setelah mendapat imunisasi MR, Karena secara umum sebenarnya tidak ada masalah.
Rizal menyebutkan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan. Bahkan dua cucunya sudah ikut imunisasi MR.
“Secara umum baik tidak ada masalah, cucukku dua orang malah tambah sehat habis di vaksin, itu kan masih terus dicek apakah betul karena di vaksin atau faktor lain," ujarnya. (Diskominfo/ editor:mgm)