Balikpapan- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan meminta masyarakat untuk mewaspadai campak dan Rubella. Meski belum ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Rubella namun secara jumlah angka penderita mengalami kenaikan.
Dinkes Balikpapan mencatat pada 2016 jumlah penderita hanya 29 orang namun pada 2017 lalu meningkat tajam menjadi 129 penderita. Sementara tahun ini juga diperkirakan bakal meningkat dratis. Hal ini diketahui dari pengambil sampel darah terduga rubella.
“Jadi begini seseorang dengan mirip gejala campak dan rubella kita ambil darahnya kita kirim ke litbangkes Jakarta, kita teliti ini benar campak atau rubella,” kata Sekretaris Tim Imuniasasi Campak Rubela kota Balikpapan dr Esther Vonny usai sosialisasi Imunisasi MR di Kantor Kemenag Balikpapan.
Dia menjelaskan, suatu daerah disebut KLB, jika terjadi peningkatan kasus hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya atau sebelumnya kasus penyakitnya sudah hilang namun tiba-tiba ada lagi. Namun kini hal tersebut sedang diupayakan untuk dicegah.
“Kami sudah menyampaikan, kita dalam situasi KLB Difteri belum dicabut. Jadi kita berupaya ini kan ada pencegahannya. Jadi kita mengluarkan data, sebenarnya sudah dalam keadaan kita menyebutnya sudah waspada menuju KLB,” jelasnya.
Untuk data tahun 2018, DKK belum merilis sebab masih dilakukan penelitian sampel darah oleh litbangkes Kementerian Kesehatan RI.
“Kalau untuk kasus 2018 saya belum berani bilang karena yang jelas meningat. Kami mengirim kan sampe darah juga meningkat. Kami sedang menunggu hasil, karena seluruh Indonesia mengirim . Kami menigirimkan sampel darahnya kan lebih banyak, jadi kemungkinan posistif lebih banyak, belum ada hasilnya,” tuturnya.
Namun demikian pihaknya memiliki pemetaan bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang sudah dan belum vaksin campak dan rubella.
“Dari 156.336 anak usia 9 bulan sampe 15 tahun kita punya data by name anak itu ada dimana kami punya jadi siapa yang sudah di imunisasi, siapa belum di imunisasi kami ada datanya,”ujarnya.
Hingga 6 November 2018 pelaksanaan imunisasi MR Kota Balikpapan baru mencapai 80, 17 persen.
Dari sasaran usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun berjumlah 156.336 anak, jumlah kumulatif yang sudah disuntik 125.327 anak. “ Jumlah anak yang disuntik pada 6 November kemarin sebanyak 781 anak,” sebutnya.
Dia menegaskan bahwa masyarakat Kota Balikpapan, anak-anaka usia 9-15 tahun itu akan terlindungi apabila lebih dari 95 persen anak-anak usia 9-15 tahun ini sudah mendapat layanan imunisasi MR.
“Kita tahu bahwa anak kita itu jumlahnya 156.336, masih ada 30 ribu lebih anak yang perlu mendapat imunisasi,” tukasnya.