BALIKPAPAN - Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 54 Tahun digelar di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Berbagai kegiatan ditampilkan dalam peringatan yang diikuti berbagai instansi dan unit kesehatan seperti Puskesmas, klinik hingga rumah sakit.
Ketua Panitia HKN, dr. Alvin Malvinas dalam laporannya menyebut ada sekitar 800 grup yang ikut berpartisipasi termasuk mengikuti berbagai macam perlombaan seperti gerak jalan sehat promosi kesehatan dan seminar gizi.
"Kegiatan yang dirangkai dengan Family Day ini juga diisi lomba foto gaya hidup sehat dan lomba menciptakan menu berbahan dasar daun kelor dan jumlah seluruh peserta lebih dari seribu orang yang mengikuti seluruh perlombaan secara beregu," kata Alvin Malvinas, Minggu pagi (18/11).
Dalam sambutannya, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengulas sedikit sejarah mengenai Hari Kesehatan Nasional yang awal mulanya diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959. "Presiden Soekarno meresmikan HKN yang ditandai dengan melakukan penyemprotan nyamuk karena pada tahun itu wabah penyakit malaria cukup tinggi di Indonesia," kata Rizal Effendi.
Wali Kota juga menginginkan agar Gerakan Masyarakat Sehat atau Germas terus digelorakan. "Saya minta masyarakat Balikpapan juga mendukung program kesehatan seperti vaksinasi campak dan rubella," ucapnya.
Terlebih juga dijalankan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang menurut Rizal bukanlah hal mudah karena terbatasnya waktu pelaksanaan dan jam sekolah. Terlebih diperkirakan pelaksanaan BIAS hanya bisa sampai akhir November.
"Awal Desember sudah masuk UAS (Ujian Akhir Sekolah) dan orangtua biasanya nggak mau karena khawatir anaknya demam setelah divaksin dan bisa mengganggu konsentrasi belajar. Kalau dilaksanakan setelah UAS juga sulit, karena biasanya masuk liburan," ujarnya. Sehingga diminta kesediaan hingga tingkatan Lurah dan Camat se kota Balikpapan untuk turut membantu mensukseskan program Pemerintah Pusat. "Saya mohon masyarakat juga mendukung," lanjut Wali Kota Balikpapan.
Dalam peringatan HKN juga dilaksanakan deklarasi Kelurahan ODF (Open Defection Free) atau tidak buang air besar sembarangan. Deklarasi yang ditandatangani bersama itu untuk kelurahan Sumber Rejo, Gunung Samarinda dan Gunung Samarinda Baru.
Selain itu juga dilaksanakan pemecahan rekor dari Museum Rekor Indonesia berupa makan sehat yang jumlahnya mencapai 1.000 piring berisikan nasi urap lengkap dengan lauk ayam dan tempe tahu.