Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menilai lebih rumit dalam mendeteksi kanker anak dibandingkan penderita usia dewasa. Menurutnya biasanya untuk penderita kanker dewasa lebih karena gaya hidup dan pola komsumsi.
Penderita kanker anak bisa juga disebabkan kelainan genetika atau orang tua terpapar bahan berbahaya atau zat kimia.
"Penderita Kanker biasanya diderita usia di atas 50 tahun tapi sekarang juga berkembang diusia anak-anak sehingga perlu perhatian khusus," ujar Wali Kota Rizal Effendi saat membuka Penyuluhan Waspada Kanker pada Anak bagi masyarakat, di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan yang dihadiri pengurus pusat Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Senin (10/12).
Ia mengatakan, Yayasan Kanker Indonesia menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan penanganan kanker di Indonesia. Karena itu akan diadakan pelatihan terkait kanker mata.
Rizal Effendi menyebutkan penderita baru kanker anak tiap tahunnya mencapai 10-11 ribu.
"Kanker anak seperti Leukemia ini paling tinggi angka leukemia, kemudian kanker pada saraf pusat dan mutasi gen," ungkapnya.
Di samping itu juga banyak ditemukan penderita kanker mata bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Rizal Effendi juga mengutip data badan dunia bahwa 2/3 penderita kanker ada di negara berkembang. " Penanganan kanker ini sulit dilakukan baik di Indonesia maupun dunia. Kalau penduduk kita ada 250 juta kira -kira itu 2/3 berarti di Indonesia ada sekitar 350 ribu penderita kanker, dan diantaranya kanker anak, " ucapnya.
YKI juga sudah menetapkan pilar dalam pencegahan kanker yakni pilar pertama pencatatan data atau akurasi penderita. " Di Indonesia persoalan data sangat sulit, Angka yang diperoleh bisa jadi angka yang baru tercatat, " ujar Rizal Effendi.
Pilar kedua yakni deteksi dini. Kanker sangat penting deteksi dini. Sering kita lalai baru ketahuan setelah stadium sehingga penanganan sulit. "Penting dilakukan pengolahan aspek variatif.Pendekatan diluar dari medis ya bisa dengan cara agamis, psikologi sehingga daya juang hidup lebih tinggi," tutur Wali Kota Balikpapan. (Diskominfo/ Editor : mt)