P2TP2A Mengundang Pakar Agar Anak Tidak Tersesat Di Dunia Maya

Seminar dalam rangka Refleksi 7 Tahun Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Desember yang bertepatan pula dengan dibentuknya P2TP2A tujah rahun silam tepatnya tanggal 15 Desember 2011.

Kegiatan seminar tahun ini digelar di Auditorium Kantor Wali Kota Balikpapan (Kamis, 13/12/2018) dengan mengundang pembicara Muhammad Nur Awaludin yang dikenal sebagai praktisi dibidang komputer dan juga pemerhati anak. Ia juga sebagai Co.founder dan CEO Kakatu-Id. Seminar kali ini terkait dengan bagaimana kita bisa bijak dan cerdas dalam berteknologi. Terutama bagi ibu-ibu agar tidak kalah dengan anak-anaknya saat menggunakan gadget seperti handphone, supaya mengetahui fitur-fitur dalam handphone yang ada kaitannya dengan fungsi pengawasan saat anak-anaknya mengakses berbagai konten di internet.

Tujuan lain diadakannya kegiatan ini menurut Ketua Panitia, Ibu Rahayu, yaitu sebagai wujud sosialisasi kepada masyarakat tentang tugas P2TP2A; Sebagai ajang edukasi kepada masyarakat tentang masalah-masalah terkini yang berkaitan dengan kasus-kasus kekerasan kepada perempuan dan anak yang telah kami tangani; dan bertujuan memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Pemerintah Kota Balikpapan atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh P2TP2A.

P2TP2A ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum P2TP2A, Arita Rizal Effendi, mempunyai 3 bidang yaitu Bidang Pencegahan, Bidang Pendampingan dan Advokasi, dan yang ketiga ialah Bidang Pemberdayaan. Namun, di tahun 2019 nanti, P2TP2A akan berada dibawah UPT TP3AKD. Arita berharap, ditahun-tahun mendatang P2TP2A ini akan menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada segenap mitra dan OPD yang telah bekerjasama dengan kami.

Di acara tersebut, Wakil Wali Kota, Rahmad Mas'ud, juga berkesempatan menyampaikan sambutan dan memberi penghargaan atas pencapaian P2TP2A yang hingga saat ini keberadaannya telah membantu pemerintah dalam memberikan informasi tentang pemberdayaan perempuan dan anak. Sekaligus dapat menyelesaikan berbagai permasalahan perempuan dan anak, seperti halnya kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran HAM pada perempuan dan anak.

Wawali berpesan kepada semua yang hadir, bahwa orang tua harus bijak dan cerdas dalam menyikapi perkembangan pengetahuan anak saat ini yang serba digital dan mudah dalam mengakses berbagai hal melalui internet; Awasi segala perubahan sikap dan kebiasaa  anak kita, agar kita bisa cepat merespon jika ada perilaku-perilaku anak yang cenderung ke arah yang negatif; dan yang sangat tidak kalah pentingnya adalah memberikan pendidikan dan pemahaman agama, tidak hanya pada anak, tetapi juga kepada orang tua sendiri. Karena, tanpa pemahaman nilai-nilai agama, maka apapun yang kita lakukan tidak akan maksimal. Di akhir sambutannya, Wawali berharap dengan adanya seminar ini kita akan lebih baik dan cerdas dalam memanfaatkan kemudahan dan kemajuan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi. Sehingga, bisa membantu kita untuk maju dan produktif di masa yang akan datang. (HumasPro)