BALIKPAPAN- Peringatan Hari Nusantara dan Bela Negara 2018, Wali Kota Rizal Effendi
menilai perlu dilakukan revisi Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Karena pemerintah kabupaten/kota tidak punya lagi kewenangan atas wilayah pesisir.
"Di lapangan banyak hal yang persoalan yang dihadapi. Kayak pencemaran laut didepan mata kita dihambat kewenagan oleh peraturan. Kota mau bangunan apa-apa di pesisir nggak bisa," ujarnya saat sambutan Hari Nusantara dan Hari Bela Negara di lapangan Kantor Walikota, Rabu pagi (19/12).
Upacara peringatan diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, perwakilan TNI/Polri, Satpol PP, ASN, KSOP, BPBD, Anggota Belajar Negara, organisasi pemuda dan kemasyarakatan serta jajaran OPD dan pejabat di lingkungan pemerintah kota, Koni Balikpapan serta atlet Balikpapan yang mengikuti ajang Porprov Kaltim 2018.
Wali Kota Rizal Effendi berharap peringatan Hari Bela Negara dan Nusantara 2018 ini meningkatkan kecintaan kepada tanah air, sehingga menumbuhkan rasa rela berkorban demi menjaga keutuhan NKRI.
"Peringatan Hari Nusantara bertujuan untuk memperingati perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan NKRI sebagai negara kepulauan yang dicetuskan dalam Deklarasi Djoeanda 13 Desember 1957,"kata Rizal dalam sambutannya (19/12).
Mengutip pidato Menteri Dalam Negeri, Rizal menuturkan Indonesia memiliki potensi unggul baik segi geopolitik, geostrategic, dan geoekonomi dengan segala sumber daya alam.
"Kita juga diminta untuk memberikan perhatian serius terhadap pencemaran laut yang sering kali disebabkan aktivitas manusia. melalui momentum Hari Nusantara ini kita harapkan kejayaan maritim bangsa salah satunya dengan mengatasi segala polusi dan pencemaran yang mengancam dan merusak kualitas sumber daya laut, "imbuhnya.
Pemerintah juga berharap dalam pembangunan dan pengembangan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir melalui pengelolaan yang baik sehingga mampu tampil sebagai pusat kemajuan perekonomian bangsa yang sekali kuat dan berdaulat.
Sementara pada kesempatan memperingati Hari Belajar Negara memiliki konteks yang sangatta luas.
"Bukan hanya melalui kekuatan fisik namun juga diwujudkan dalam berbagai upaya, profesi dan keahlian. Baik sipil maupun Militer pada hakikatnya sedang melakukan bela negara guna menjaga keberadaan negara ini untuk melayani masyarakat, " tukasnya. (Diskominfo/ editor:mgm)