Balikpapan - Dinas Pendidikan dan Budaya Balikpapan mulai 2019 mendatang dipastikan memiliki tambahan 12 Ruang Kelas Baru (RKB) tingkat SD-SMP Terpadu di Graha Indah, Balikpapan yang pada akhir tahun ini selesai dibangun.
RKB tersebut diharapkan dapat difungsikan pada tahun ajaran 2019-2020 mendatang.
Menurut Kepala Disdikbud Muhaimin, pada 2019 nanti pengerjaan lanjutan sekolah terpadu Graha Indahakan dilanjutkan di tahap kedua dan dianggarkan sebesar Rp 3,4 miliar.
Namun Disdikbud Balikpapan masih menimbang prioritas RKB yang akan difungsikan di 2019 ini apakah SD atau SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan Muhaimin menjelaskan saat ini sudah ada 94 guru SD dan 54 guru SMP yang disiapkan untuk mengisi sekolah terpadu Graha Indah.
"Apakah SD-nya dahulu yang kita fungsikan ataukah SMP-nya dulu. Yang jelas kita saat ini sudah memiliki 12 RKB. Selain itu, kita sudah memiliki 94 guru sekolah dasar di tambah 45 guru SMP. Untuk diketahui bahwa setiap tahun 3 sekolah di kawasan Balikpapan Utara penuh dan kekurangan rombel," terangnya pada Jumat, (28/12).
Di Balikpapan Utara untuk sekolah dasar diakui mulai kekurangan ruang belajar. Hal ini terjadi di tiga sekolah antara lain di SDN 014, SDN 033 Graha Indah, dan SDN 009.
Lanjut Muhaimin perlu ada alternatif SD lain di wilayah itu. Selain itu SDN 014 dianggap sudah tidak layak karena lokasinya tepat berada ditanjakan dan kerap dilalui mobil di area depan sekolah. "Maka ini dianggap bahaya untuk anak-anak. Kami harapkan prioritas kami nanti bisa dilihat jika sekolah itu tidak ada penambahan rombel maka bisa pelan-pelan dipindahkan dari SDN 014 ke SD Terpadu," tuturnya.
Sedangkan di SD 003 Disdikbud juga telah melakukan penambahan dua rombel untuk menampung calon siswa yang pada tahun lalu tidak tertampung. "Jadi apabila tahun depan jumlah usia sekolah di Graha Indah bisa kami akomodir dengan penambahan dua RKB ini maka masalah di Graha Indah selesai. Jika begitu maka selanjutnya tinggal memindah siswa dari SDN 014 bertahap supaya masuk SD terpadu," ungkap Muhaimin.
Muhaimin kembali mengakui jika penyelesaian kekurangan ruangan rombongan belajar ini dilakukan secara bertahap. Yakni dengan menyelesaikan mulai dari kelas terkecil dulu yang lebih beresiko seperti kelas I, II, dan III, kemudian kelas besarnya yakni IV, V, dan VI. Langkah ini juga akan dilakukan untuk sekolah SMP terpadu ini. Mengingat setiap tahunnya kebutuhan ruangan kelas bertambah.
Di SMP 11 misalnya telah menambah RKB. Hal ini merupakan program jangka pendek sambil menunggu kesiapan operasional SMP Terpadu. "Berarti program jangka pendek untuk penambahan RKB itu jalan. Seandainya SMP Terpadu difungsikan tahun di tahun ajaran 2019-2020 maka kami siap," ujarnya.
Dari catatannya terdapat sejumlah sekolah yang padat muridnya antara lain SDN 009, SMP Negeri 9, SMP Negeri 4 dan SDN 001 di Balikpapan Barat. Karena itu program RKB terus dilakukan untuk menyiasati kondisi ini.
"Program jangka pendeknya yang jelas menambah RKB di sekolah-sekolah yang memang cukup banyak peminatnya. Intinya tahun ini kita sudah punya 12 rombel yang siap digunakan. Masalah SD atau SMP nya yang akan lebih dahulu digunakan, kita tunggu PPDB tahun 2019-2020," tukasnya. (Diskominfo / editor : mt)