Balikpapan - Angka pengangguran di Kota Balikpapan pada tahun ini mencapai 10 persen dan angka kemiskinan 2 persen. Hal tersebut dipicu oleh menurunnya berbagai sektor usaha seperti pertambangan yang berujung ke Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Memang cukup tinggi angka pengangguran di kota ini dan bisa saja menjadikan penduduk miskin bertambah meski saat ini dibawah rata-rata nasional," jelas Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, saat paparan akhir tahun Pemkot Balikpapan, Kamis (27/12/2018).
Sehingga Pemkot Balikpapan mencanangkan 2019 sebagai tahun ekonomi kreatif yang juga bagian dari upaya meningkatkan industri pariwisata. Mengingat hampir 60 persen turis yang ke Kaltim adalah melalui Balikpapan.
"Jadi bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif. Warga yang menjadi korban PHK juga bisa memanfaatkan peluang itu dengan menjadi pelaku UMKM," ucapnya.
Pengembangan ekonomi kreatif, lanjut Rizal Effendi, turut menggandeng anak-anak muda yang menggandrungi pembuatan aplikasi dan kreativitas kaum ibu dalam industri kriya.
"Anak-anak muda di kota kita ini banyak yang kreatif dan menggandrungi pembuatan aplikasi berbasis online. Ada juga yang usaha di bidang kuliner dan kriya," jelas Rizal Effendi. (Diskominfo / editor : mt)