Balikpapan- Pemerintah Kota Balikpapan telah membentuk tim khusus untuk pencegahan kasus stunting di Balikpapan. Pembentukan tim itu berdasarkan Peraturan Wali Kota mengingat belasan ribu anak telah terindikasi stunting.
"Petugas kesehatan juga melakukan kunjungan dari rumah ke rumah dengan harapan dapat menemukan kasus kurang gizi agar segera ditangani secara terpadu oleh Puskesmas, rumah sakit dan lintas sektoral," kata Balerina JPP, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan pada Jumat (28/12/2018).
Menurutnya, pencegahan gizi buruk lebih utama untuk mencegah stunting pada anak. "Masyarakat juga harus membiasakan pola hidup sehat termasuk kepada ibu-ibu hamil agar terhindar dari Kurang Energi Kronis atau KEK sehingga berat badan bayi juga normal," ucapnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan, Arita Rizal Effendi menambahkan, pemerintah saat ini fokus terhadap rehabilitasi dengan target Balikpapan bebas stunting pada 2020 mendatang. "Sudah diupayakan dengan mengunjungi ibu-ibu hami dan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD. Jika ditemukan, maka segera melapor ke Puskesmas untuk penanganan," imbuhnya.
Untuk mencapai target Balikpapan bebas stunting itu dilakukan secara bertahap yakni merehabilitasi 20 persen kasus stunting pada tahun ini, kemudian 60 persen di 2019 dan 20 persen pada 2020 mendatang.