Balikpapan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan menggencarkan edukasi cagar budaya ke sekolah-sekolah. Langkah itu dilakukan sejak 2017 lalu ketika kewenangan cagar budaya dari Dinas Pemuda Olahraha dan Pariwisata dialihkan ke Disdikbud Balikpapan.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Muhaimin mengatakan, sosialisasi dan edukasi ke sekolah untuk mengenalkan 111 cagar budaya ke pelajar mulai dari murid taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. "Cagar budaya yang ada kan tersebar di sejumlah titik dan itu menjadi kewenangan kami (Disdikbud) untuk semakin intensif mengenalkan serta mengajak murid-murid mengunjunginya. Tentu dengan referensi yang ada," kata Muhaimin, Jumat (28/12/2018).
Edukasi itu agar murid TK dan SD mengenali cagar budaya dan sejarahnya. "Saat ini baru pengenalan saja, bahwa kota ini punya 111 cagar budaya. Secara bertahap, pengenalan kesejarahan juga diberikan ke anak didik," lanjutnya. Cagar budaya itu terdiri dari Tugu Australia di lapangan Merdeka, Makam Tentara Jepang di Lamaru, Bunker sisa Perang Dunia ke 2, Meriam Jepang sampai bangunan-bangunan peninggalan zaman penjajahan hingga kemerdekaan.
"Sebelum ke lokasi, anak-anak dikenalkan dulu, bahwa kota Balikpapan punya cagar budaya. Sedangkan untuk kunjungan, bisa dilakukan dengan dana dari Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Nanti, anak-anak dikenalkan setiap sejarah dari cagar budaya yang ada," terangnya.
Edukasi cagar budaya sejak dini untuk menanamkan kepada anak-anak agar mencintai peninggalan sejarah perjuangan kota ini. "Cagar budaya kan tersebar dan masing-masing punya cerita sejarah. Itu yang mesti dikenalkan," ungkap Muhaimin. (Diskominfo / editor : mt)