Balikpapan - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat sepanjang tahun 2018 sebanyak 64.641 warga kota terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Bahkan ISPA menjadi penyakit tertinggi yang diderita masyarakat Kota Balikpapan, selain penyakit hipertensi sebanyak 56.485, maag sebanyak 18.142 dan diabetes mencapai 17.006 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina JPP mengatakan masyarakat harus mengikuti pola hidup sehat. Sebab di Balikpapan justru banyak ditemukan penyakit tidak menular adalah penyakit yang paling banyak terjadi di tahun 2018. "Itu karena pola hidup yang tidak sehat dari makanan dan lainnya,” jelasnya, pada Jumat (28/12).
Karena itu upaya sosialisasi terus dilakukan dengan menggencarkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) bekerjasama dengan 15 perusahaan maupun organisasi. “Makanya kami terus melakukan penyuluhan dengan program Germas, harapannya bisa mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat sehari-hari. Dari makan makanan yang sehat, dan berolahraga untuk mencegah penyakit itu. Mudah-mudahan masyarakat lebih memahami dan menjalankan Germas,” katanya.
Sedangkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga masih menjadi momok menakutkan, karena hingga akhir tahun ini, dua orang meninggal dan 1.000 terjangkit DBD. Apalagi Kota Balikpapan ditetapkan sebagai daerah endemic DBD. “DBD tetap kami waspadai dan pencegahan terus dilakukan dengan sosialisasi untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih. Apalagi Balikpapan ditetapkan sebagai daerah endemik dari nyamuk aedes aegepty,” sebutnya.
Menyinggung pelaksanaani Imunisasi Measles Rubella (MR) hingga akhir tahun ini sekitar 82,93 persen sudah mengikuti suntik vaksin. Namun jumlah ini menurut Ballerina masih jauh dari target. “Penyakit lainnya yang juga kami waspadai adalah difteri dan campak. Karenanya imunisasi juga terus kami lakukan sesuai dengan target,”tukasnya. (Diskominfo / editor ; mt)