BALIKPAPAN-Dalam rangka HUT ke 61 tahun Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan menyerahkan piagam penghargaan kepada perusahaan dan lembaga masyarakat, akademisi yang ikut andil dalam misi kemanusian Tsunami Palu.
Penyerahan penghargaan diberikan Wali Kota Balikpapan kepada belasan perusahaan diantaranya, Pertamina, RMC, dan Bantuan Darurat (Banda) Indonesia. Penyerahan di lakukan di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Jumat pagi (11/1/2019).
Penghargaan ini sebagai apresiasi Pemkot atas partisipasi perusahaan atau lembaga dalam bahu membahu terutama dalam penanganan pengungsi dari Palu dan sekitarnya.
“Kan viral di medsos Balikpapan sangat luar biasa kareana membantu para saudara kita yang mengalami bencana di Sulawesi Tengah. Saya kira ini pengalaman baik buat kita walaupun Kaltim dan Balikpapan tidak masuk dalam peta tsunami, gempa, karena itu kita harus tetap waspada,” tutur Wali kota Rizal Effendi usai memimpin upacara peringatan HUT Provinsi Kaltim
Dalam kegiatan itu juga dicanangkan Bulan K3 dengan melepaskan balon keudara yang dilakukan muspida, perusahaan, dan organisasi masyarakat.
Disamping itu juga Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Balikpapan bersama sejumlah relawan bencana dan perusahaan seperti PHM dan mahasiswa menggelar simulasi latihan bencana gempa dan tsunami. Digambarkan terjadi gempa dan tsunami dengan beberapa korban termasuk korban yang terjebak dalam rumah.
“Ini untuk berikan pendidikan dan kesiapan masyarakat kita dalam pengananan bencana,” ujar Rizal.
Disinggung pemberian bantuan korban gempa dan tsunami Palu dan NTB, Rizal mengatakan bantuan sudah disampaikan tidak langsung berupa uang kepada pemda setempat.
“Nanti kita tanggal 17 (Januari) kesana tapi dana sudah dikirim ini hanya penyerahan formalitas saja sekalian berkunjung. Besaran pemerintah kota masing-masing Rp 1 miliar dan ditambah bantuan masyarakat,” jelasnya.
Bantuan itu diperuntukan sesuai kebutuhan di wilayah bencana namun berharap bantuan itu bisa untuk membantu sarana pendidikan yang rusak.
“Karena kita pengalaman bantu sekolah di Aceh dan kemudian Padang,” tukasnya.
Masih terkait simulasi bencana, Ketua Panitia Bulan K3 Pertamina Oki Wibisono mengatakan simulasi bencana penting dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memahami cara penanganan korban bencana sehingga tidak panik menghadapi situasi ini.
Dalam simulasi bencana ini, pihak yang terlibat yaitu BPBD, Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan, kalangan kampus dan perusahaan.
“Ada 80 orang yang terlibat dalam tim untuk bisa sinergi dalam simulasi ini,” kata Oki didampingi Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha.
Sementara Ketua Banda Balikpapan Andri salah satu penerima penghargaan mengatakaan penghargaan ini kami tujukan kepada relawan yang memiliki kesamaan sikap dengan pemerintah dalam membantu korban bencana.
Kedepannya menurut Andri, perlu adanya mitigasi bencana di tengah masyarakat termasuk memberikan kurikulum bencana sejak dini hingga kuliah.
“Mitigasi bencana penting agar masyarakat lebih paham dan awas terhadap bencana. Saya kira bagus kalau pendidikan bencana ini diajarkan di sekolah-sekolah,” kata Andri. (Diskominfo/ editor: mgm)