Lindungi UMKM, Wali Kota Balikpapan Sepakat Bagasi Berbayar Ditinjau Ulang

Balikpapan – Sejumlah maskapai yang selama ini identik dengan penerbangan murah mulai mengenakan tarif bagasi. Akibat kenaikan itu, penumpang pun dibebani dengan biaya tambahan. Padahal sampai saat ini tiket pesawat telah mengalami kenaikan sangat tinggi.

Demi melindungi kelangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM), Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi menyatakan kesepahamannya dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang meminta kebijakan bagasi berbayar ditinjau ulang. Pernyataan wali kota itu dilontarkan ketika menjawab pertanyaan para jurnalis di Aula Kantor Wali Kota, pada Kamis (24/01/19).

“Aturan bagasi pesawat udara berbayar ini akan berdampak terhadap Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM). Para penumpang pesawat tentu akan mengurangi barang bawaannya karena terbebani tarif itu, akibatnya transaksi dengan UMKM akan berkurang,” kata Rizal Effendi.

Karena itu, Wali Kota Rizal Effendi sependapat dengan permintaan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang meminta agar keputusan itu ditinjau ulang. Menurut Rizal Effendi, selain dari sisi konsumen, kebijakan itu menyebabkan pelaku UMKM harus mengeluarkan biaya lebih. “Pembeli oleh oleh di Balikpapan terkena dua kali beban, satu kenaikan harga, yang kedua biaya bagasi,” kata Rizal Effendi. Menurutnya, angkutan udara selama ini menjadi salah satu moda transportasi terpenting bagi masyarakat Balikpapan. Bukan hanya mereka yang memiliki kemampuan ekonomi atas, melainkan juga kalangan ekonomi menengah ke bawah.

“Para pelaku UMKM ini biasanya memanfaatkan transportasi yang murah untuk menekan harga ke konsumen. Dan mereka biasanya menggunakan Lion Air itu,” ungkap Rizal. Karena alasan melindungi UMKM inilah, wali kota sepakat dengan YLKI yang meminta maskapai meninjau ulang tarif bagasi.

“Agar masyarakat yang bepergian dari Balikpapan bisa membawa oleh-oleh yang sebagian besar diproduksi oleh UMKM kita,” jelasnya. Pengenaan tarif bagasi akan menahan penumpang pesawat membeli oleh-oleh. Mereka akan berpikir dua kali untuk membawa camilan maupun pernak-pernik khas Balikpapan. (Diskominfo / editor : mt)