Balikpapan - Sebagai wujud apresiasi kepada bupati / wali kota yang telah berhasil dalam membangun kemitraan dengan Pengurus Karang Taruna Kota, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Sosial memberikan Lencana Adhitya Karya Mahatva Yodha. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilannya dalam pembinaan dan pemberdayaan di tingkat kecamatan dan desa / kelurahan baik di daerahnya masing-masing, baik dari segi koordinasi, kerjasama program, peningkatan kapasitas, komunikasi serta dukungan moril dan materil.
Kota Balikpapan menjadi salah satu penerima lencana tersebut. Lencana tersebut diterima oleh Wakil Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E dan disematkan oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Drs. Pepen Nazaruddin. Penyematan lencana tersebut dilaksanakan pada acara Anugerah Penghargaan Nasional Adhitya Karya Mahatva Yodha Tahun 2018 di Gedung Sumpah Pemuda Bandar Lampung, Sabtu (26/1/2019).
Pemberian lencana tersebut disaksikan oleh Ketua Umum Karang Taruna Nasional Didik Muhriyanto, Gubernur dan Bupati/Wali kota Se-Indonesia, Sekda Provinsi Lampung, Forkopimda Provinsi Lampung, dan Ketua Karang Taruna tingkat kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia. Kota Balikpapan sendiri diwakili oleh anggota pengurus Karang Taruna Balikpapan yakni Bambang Agus serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan Arbain Side.
Melalui acara ini, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin mengingatkan agar karang taruna harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 di era yang serba digital ini. “Karena anggota karang taruna pada dasarnya adalah generasi milenial dengan rentang usia 13-45 tahun. Generasi milenial yang mengisi keanggotaan karang taruna harus punya karakteristik positif dan diyakini mampu menunjang peran sebagai kekuatan mental dan sosial kontrol,” jelas Pepen Nazaruddin.
Menurutnya, karakteristik tersebut antara lain kreatif (terbiasa berpikir out of the box, kaya ide/gagasan), confidence (sangat percaya diri dan berani mengungkapkan pendapatnya tanpa ragu), connected (generasi yang pandai bersosialisasi/adaptasi).
“Namun, sifat positif ini tetap harus ditopang dengan berbagai kemampuan tambahan. Karang Taruna tidak hanya harus pintar dan menguasai teori, tetapi juga harus memiliki kemampuan belajar (learning ability) yang tinggi, menyesuaikan dengan tuntutan Revolusi Industri 4,” tambahnya.
Pepen Nazaruddin melanjutkan bahwa dengan cara tersebut karang taruna dapat melahirkan wirausahawan muda, membangun dan mengembangkan Usaha Ekonomi Produktif di berbagai bidang dan membuka lapangan kerja baru, baik bagi anggota karang taruna maupun masyarakat luas.
Di samping itu, Ketua Umum Karang Taruna Nasional Didik Mukrianto, menyampaikan terima kasih kepada kepala daerah karena telah membina para anggota Karang Taruna di daerahnya masing-masing. Ia juga mengharapkan agar pemerintah daerah terus mengoptimalkan keberadaan Karang Taruna sebagai penggerak kegiatan sosial dan mengatasi permasalahan sosial. (HumasPro / editor : LS /MT)