BALIKPAPAN – Untuk memenuhi kebutuhan rumah, Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan pembangunan rumah sebanyak 3 ribu unit di tahun 2019 ini. Tahun 2018 kemarin telah terealisasi sebanyak 3 ribu unit rumah.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Balikpapan Ketut Astana menjelaskan kebutuhan rumah akan terealisasi secara bertahap hingga tahun 2024 mendatang. Adapun backlog atau kebutuhan rumah di Balikpapan tercatat lebih dari 12 ribu unit.
“Kebutuhan Balikpapan itu 12 ribu unit. Ini yang ditambah tiap tahun,” terangnya, baru-baru ini.
Tiga ribu unit yang terbangun itu mayoritas rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang merupakan program subsidi pemerintah untuk menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ketut mengungkapkan realisasi pembangunan rumah di tahun 2018 itu tidak mencapai target. Namun upaya yang dilakukan kebutuhan rumah itu akan terus dipenuhi hingga 2024 mendatang.
“Dipenuhi itu kalo developernya tetap komitmen, karena konsumen juga masih lesu untuk permintaan menengah ke atas. Sehingga permintaan yang tinggi adalah rumah subsidi,” tandasnya.
Sepinya peminat perumahan dengan harga di atas Rp 500 juta, Ketut melanjutkan adalah lantaran ekonomi yang tengah menurun. Dirinya berharap, setelah adanya pengembangan kilang atau RDMP nantinya dapat mendorong perekonomian Balikpapan.
“Sejak pada 2016 lalu memang turun drastis. Kemudian 2017 juga turun. Nah pada 2018 ini mulai naik tapi tidak signifikan,” ujarnya. (Diskominfo/ editor:mgm)