Balikpapan – Belum tuntasnya pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Ampal menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Apalagi hal itu berkaitan dengan penanggulangan banjir yang menjadi fokus pemprov.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan Pemprov Kaltim telah siapkan anggaran untuk normalisasi Sungai Ampal termasuk pembebasan lahannya sebesar Rp16 miliar untuk tahun ini.
“Akan dipersiapkan penanganan sungai ampal dari provinsi sekitar RP16 miliar termasuk pembebasan lahannya,” ucapnya usai Rapat Coffe Morning, Senin (18/2).
Ia mengatakan saat ini segala upaya dilakukan dalam penanggulangan banjir. Dalam normalisasi Sungai Ampal proses pembebasan lahan dalam tahap identifikasi untuk mengetahui mana saja yang menjadi prioritas.“Segala upaya kita lakukan, bahkan nanti ada pembongkaran. Masih kita identifikasi mana saja yang belum selesaikan, mana saja nanti yang diprioritaskan. Kalo nanti ada persoalakan kita titip pengadilan,” tegas Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Di akuinya dalam pembebasan lahan mengalami kendala karena kawasan yang berkelok-kelok. “Penampangnya harus diperluas lagi. Harus diperdalam lagi dan harus diluruskan. Ini kan tidak gampang karena berkelok-kelok, terutama muara juga harus diperlebar untuk mempermudah aliran sungai ke laut,” tukasnya.
Adapun kebutuhan anggaran penanggulangan banjir yang dihimpun dari beberapa Organisasi Perangkat Dinas (OPD) nilainya sekira Rp 100 miliar. Namun jika berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka dibutuhkan Rp 600 miliar selama 5 tahun.
“Selama ini kan tersendat-sendat karena dananya terbatas dan baru sekarang bisa Rp100 miliar ditambah ada dukungan Pemprov Kaltim sehingga banjir bisa lebih cepat ditangani,” tutup Rizal Effendi. (Diskominfo / editor ; mt)