Balikpapan - Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Sayid MN Fadli mengatakan, pemerintah kota telah melakukan berbagai upaya guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena perkembangan ekonomi nasional ikut berdampak di Kalimantan Timur dan Balikpapan. "APBD 2015 lalu mencapai Rp3 triliun, tapi karena harga minyak, gas dan batubara dunia menurun, pertumbuhan ekonomi jadi melambat. Alhasil, APBD 2016 turun drastis menjadi Rp1,1 triliun," kata Sayid MN Fadli, pada Jumat (22/2/2019).
Pertumbuhan ekonomi yang minus tersebut mendapat pengawasan khusus pemerintah pusat. Terlebih untuk kota Balikpapan ketika itu hanya tumbuh 1 persen. Sehingga harus menggali dan mengoptimalkan segala potensi.
"Butuh waktu, ya mungkin sampai tiga atau empat tahun agar perekonomian bisa seperti semula. Itu pun harus ditopang dengan berbagai tindakan dan komitmen yang harus lebih kreatif," ucapnya. Pemkot Balikpapan, lanjut Fadli, tengah berupaya mendongkrak APBD seperti penyelesaian pembangunan Kawasan Industri Kariangau, merealisasikan proyek coastal road dan meningkatkan industri pariwisata. "Kami juga minta pengusaha untuk membayar pajak daerah agar roda ekonomi tetap bergerak maju. Apalagi kan Balikpapan ini tidak mengandalkan sumber daya alam seperti batubara," imbuhnya. (Diskominfo / editor :mt)