BALIKPAPAN – Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melakukan penandatanganan dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan pelaku ekonomi kreatif, di Pusat Ekonomi Kreatif Balikpapan, Gedung Parkir Klandasan, Sabtu sore(23/3).
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Ketua Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan Sani dan Ketua Dekranasda Balikpapan Arita Effendi.
Kesepakatan bersama tersebut berkenaan dengan potensi ekonomi kreatif di Balikpapan yang dinilai cukup bagus dan banyak bermunculan di Balikpapan. Kondisi ini diharapkan mampu menopang ekonomi daerah Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, ekonomi kreatif terbukti telah memberikan kontribusi menopang perekonomian Indonesia termasuk di Balikpapan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota memperkenalkan keberadaan Gedung Klandasan Lantai 1 sebagai pusat ekonomi kreatif.
Dengan kerjasama ini diharapkan ada bantuan permodalan maupun hak cipta, serta mendorong perkembangan ekonomi kreatif di daerah. “Kami memaparkan kerjasama, dan ingin tahu bagaimana memanfaatkan peluang di Bekraf," kata Wali Kota (23/3).
Dengan kerjasama ini diharapkan perkembangan ekonomi kreatif di Balikpapan makin berkembang. Apalagi Bekraf akan memberikan bantuan dana ataupun promosi.
"Sehingga di Balikpapan bisa berkembang sesuai harapan presiden untuk meningkatkan ekonomi kreatif," ujarnya.
Kepala Bekraf Triawan Munaf menyampaikan apresiasi atas perkembangan ekonomi kreatif di Balikpapan.
“Pelaku ekonomi kreatif di kota Balikpapan menunjukkan indeks kebahagiaan yang tinggi karena keberadaannya sudah sangat baik. Semua bidang ada disini. ini sebuah tempat yang kedepannya ekonomi kreatif harus menjadi fokus kita bersama. Saya pun ketika pertama kali berada di Bekraf tidaklah mudah. Satu tahun pertama saya membangun badan ini, hingga pada tahun kedua kami bisa loncat," jelasnya.
Menurutnya kota Balikpapan sebagai salah satu daerah yang berpotensi. Bahkan bisa melibatkan perusahaan untuk memajukan ekonomi kreatif dengan memfasilitasi kegiatan ekonomi kreatif melalui CSR.
“Ini hal yang sangat baik, terlebih dari 16 subsektor ekonomi kreatif, dana yang ada terbatas. Kami harus membuktikan, dan kami sudah membuktikan. Dari yang awalnya perolehan mencapai Rp 700 triliun, sekarang mencapai Rp 1.105 triliun. Ekonomi kreatif meningkatkan perolehan di Indonesia. tentu saja kami bisa bekerjasama dengan Balikpapan dan menjadikan Balikpapan sebagai kota kreatif di Kalimantan, karena indeks kreativitas dan kebahagiaannya tinggi," jelasnya.
Dia menambahkan pengembangan ekonomi kreatif juga butuh dukungan semua pihak termasuk parlemen. Pihaknya telah melakukan identifikasi ke berbagai daerah bahwa ternyata banyak kegiatan di daerah yang punya visi sama dengan Bekraf.
"Kamipun mengidentifikasi pemerintahan di daerah mana yang punya visi sama. Karena tidak semua memiliki perhatian khusus terhadap ekonomi kreatif,"tukasnya. (Diskominfo/ editor:mgm)