BALIKPAPAN- Direktur Utama PDAM Balikpapan Haidir Effendi berharap pengoperasian Waduk Teritip untuk pelayanan air bersih di wilayah Balikpapan Timur akan dimulai pada pertengahan tahun 2019. Haidir mengakui ada keterlambatan pemanfataan air waduk yang seharusnya awal 2019 menjadi pertengahan tahun untuk sambungan baru.
“Masih menuntaskan target kita 100 persen. Nah ini kita ada keterlambatan, rencana kemarin awal tahun sudah bisa dimanfaatkan. Airnya sudah ada sebenarnya, cuma pengolahannya masih dalam penyelesaian. Harapannya mudah-mudahan sebelum pertengahan tahun ini sudah bisa dimanfaatkan,”jelas Haidir Effendi usai pelantikan sebagai Dirut PDAM untuk periode kedua, Selasa (2/4).
Menurutnya secara keseluruhan keberadaan Waduk Teritip bisa melayani hingga 40 ribu sambungan. Namun tahun ini direncanakan melayani 5000 sambungan baru, namun tahap awal Teritip baru bisa melayani sekitar 1000 sambungan baru.
“Nah tahun awal ini kita bisa menambah sekitar 4000-an untuk kota, disana itu paling tidak kita bisa ambil 1000 sambungan baru, itu luar pelanggan yang eksisting,” terangnya.
“Karena sudah ada eksisting, cuma kan belum optimal disana kapasistasnya kurang. Kita optimalkan pelayaan eksisting ditambah kurang lebih 1000 sambungan baru untuk tahun pertama, nanti tahun depan mungkin bisa bisa tambah lagi,”tandasnya.
Menyinggung target 100 persen air aman tahun depan, Haidir menjelaskan hal itu merupakan target untuk seluruh wilayah di Indonesi“Tahun depan itu target Indonesia 100 persen pelayanan eksisting. Kita menyamakan persepsi ya , 100 persen itu akses air aman, bukan akses hanya air PDAM Balikpapan,” jelasnya lagi.
“Jadi akses air aman itu selama dikelola secara tertutup dengan pemipaan itu dianggap air aman, contoh kayak Pertamina itu air aman, terus ada beberapa perumahan yang mengelola WTP sendiri itu air aman,”pungkasnya. (Diskominfo/ editor:mgm)