Balikpapan - Untuk pertama kalinya dalam perhelatanPemilihan Umum (pemilu), tingkat partisipasi masyarakat Balikpapan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pada Pemilu 2019 diperkirakan mencapai 79 persen. Dari hasil evaluasi Pemerintah Kota Balikpapan jumlah pemilih melonjak jauh diatas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebutkan partisipasi masyarakat Kota Balikpapan pada pilpres atau pileg 2019 mencapai 79,97 persen atau lebih dari 15 persen jauh diatas hasil Pilgub. Namun Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku tidak terlalu kaget melihat animo masyarakat ke TPS pada 17 April 2019 lalu. Meski demikian hal ini patut diapresiasi. “Belum pernah kita mencapai 70 persen lebih, saya rasa ini tingkat partisipasi yang baik diatas rata-rata nasional dan mudah-mudahan dimasa mendatang lebih baik lagi,” ungkap wali kota.
Wali kota juga menyampaikan syukur atas proses pemungutan suara yang berlangsung kondusif, meskipun masih ada persoalan menyangkut pelaksanaan yang agak sedikit terlambat. Namun secara umum pelaksanaan berlangsung baik
“Secara umum pelaksanaan pemilu di Balikpapan berjalan lancar, saya rasa permasalahan sama dengsan daerah lain soal logistik dan keterlambatan logistik. Kemarin saya lihat yang pertama keterlambatan logistik karena petugas kita, di Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) rata-rata kurang menghitung waktu, ternyata waktu persiapan membutuhkan waktu yang panjang kira-kira satu jam,”jelasnya. Diketahui saat memulai awal pencoblosan banyak TPS yang mengalami keterlambatan 30 menit. Harusnya pencoblosan bisa dimulai pukul 07.30 wita. Hal ini tidak lepas dari kesiapan logistik dan personel KPPS.
“Sehingga jika dimulai persiapan 06.30 wita sehingga rata-rata semuanya 07.30 baru mulai pencoblosan, tapi tidak berpengaruh terhadap waktu pencoblosan karena kemarin saya lihat sebelum pukul 13.00 wita sudah hampir selesai,” ujarnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan Noor Toha mengatakan untuk tingkat partisipasi pemilih baru dapat ketahui pasti setelah pleno kota pada tanggal 4-7 Mei mendatang.
“Kalau KPU nanti pasti menunggu hasil yang resmi, setelah pleno di KPU itu baru resmi, baru kita tahu semua hasilnya. Harapan kami ada kenaikan tingkat partisipasi. kami optimis itu naik karena kami monitoring memang setiap TPS berjubel itu masyarakatnya memilih,”tandasnya. (Diskominfo / editor : mt)