Warga Kelola Kendaraan Roda Tiga Pengangkutan Sampah di Pemukiman Sempit

BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan akan melibatkan masyarakat dalam operasional pemanfaatan kendaraan roda tiga pengangkutan sampah di gang atau pemukiman sempit.

Saat ini Pemerintah Kota Balikpapan memiliki 20 unit kendaraan baik berasal dari APBD Kota muupun APBN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Suryanto  mengatakan kendaraan taktis  ini akan dikelola oleh masyarakat namun pengoperasiannya tetap dikendalikan DLH.

"Itu dikelola oleh masyarakat. Ini yang kami minta, supaya tetap pengoperasiannya dikendalikan DLH,” ujarnya, Rabu (24/4).

DLH katanya telah memiliki daftar nama masyarakat yang menerima. Ia ingin agar jangan sampai unit pengangkut sampah tersebut tidak berfungsi secara optimal.

Mereka yang mendapatkan kendaraan taktis roda tiga ini diperuntukan bagi daerah yang sulit dijangkau kendaraan truk sampah.

"Ini supaya pengangkutan sampa bisa sampai ke wilayah dalam gak hanya pinggir jalan. Wilayah yang selama ini tidak terlayani oleh angkutan kebersihan. Selama ini wilayah 4 dan 5 tidak terlayani oleh truk besar dan mobil pikap.  Makanya diganti roda tiga. Kalau untuk pengadaan dari Pemkot rencananya disiapkan untuk 3 RT. Jadi nanti tinggal membagi operasionalnya," terang Suryanto.

"Dari Pemkot itu ada 12 unit, kemudian ada juga bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Cukup banyak kendaraan taktis yang kita miliki," ujarnya.

Selama ini Pemerintah Kota mengandalkan armada sampah yang ada khususnya kendaraan besar. Pemkot Balikpapan mempunyai 83 unit namun 60 persen kendaraannya berusia tua sehingga perlu dilakukan perbaikan.

"Karena banyak berusia tua kalau sekali rusak sampai 7 unit masuk bengkel sekaligus. Ini yang akhirnya membuat susah. Makanya kalau sudah begitu kami lakukan pengoptimalan cadangan. Tetapi paling tidak saat ini urusan sama relatif terkendali," tandasnya.

Namun dengan kendaraan roda tiga, persoalan pengangkutan sampah sudah cukup terkendali terutama daerah yang sulit dijangkau.

"Harapannya tidak ada lagi sampah yang tidak terangkut dari TPS. Walaupun armada besar yang dimiliki cukup tua," tukas Suryanto. (Diskominfo/ editor:mgm)