Balikpapan – Kelurahan Lamaru menjadi perwakilan Provinsi Kalimantan Timur dalam Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tingkat Nasional Tahun 2019. Tim Penilai lomba PHBS telah melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan warga wilayah ini telah menerapkan PHBS secara tepat, Senin lalu (22/04/2019).
Tim penilai yang terdiri dari Chandra Rudyanto dari Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan , Kementrian Kesehatan RI dan Endang Budi Martini dari Tim Penggerak PKK Pusat mengunjungi RT-RT yang berada di kelurahan ini untuk mengecek PHBS warga sekitar.
“Pelaksanaan verifikasi ini untuk menentukan masuk ranking berapa (kelurahan ini,Red),” kata Endang Budi Martini dari Tim Penggerak PKK Pusat.
Kelurahan Lamaru salah satu dari 6 kelurahan di Indonesia yang mendapatkan kunjungan dari Tim Penilai Lomba PHBS Nasional. Sebelum kegiatan ini, peserta lomba PHBS Nasional yang mewakili provinsi masing-masing mengirimkan dokumen pelaksanaan PHBS diwilayahnya.
“Berdasarkan seleksi dokumen dari Kabupetan/Kota tersebut terpilihnya 6 daerah yang dikunjungi oleh tim penilai,” lanjut Endang.
Pemenang dari lomba ini, lanjut Endang, akan diumumkan pada saat peringatan Hari Keluarga Nasional pada 6 Juli 2018 mendatang di Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Diketahui rata-rata capaian indikator PHBS di Kelurahan Lamaru telah mencapai 97%. Dari 10 indikator PHBS yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Kota Balikpapan menambah 2 indikator lain sejak tahun 2015. Dua indikator tambahan tersebut yaitu pemeriksaan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali dan paham akan bahaya narkoba.
Untuk menjaga konsistennya masyarakat dalam menjalankan PHBS, Dinas Kesehatan melalui puskesmas secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi PHBS di tiap wilayah. Meski rata-rata capaian PHBS sudah bernilai baik, namun ada beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah dalam penerapan PHBS sehingga capaian indikatornya belum maksimal, seperti tidak merokok di dalam rumah.
“Tantangan (kita,Red) bagaimana mereka punya kemauan tidak merokok di rumah dan menjalankan program ini tidak hanya bagi diri sendiri (perokok,Red) namun berguna bagi keluarga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Ballerina.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi menjelaskan program PHBS termasuk dalam salah satu dari 10 program pokok yang dilaksanakan PKK, yaitu kesehatan. Oleh karena itu PKK memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan PHBS di lingkup masyarakat.
“PKK merupakan motor penggerak dari semua kebijakan, baik kebijakan dari Kementerian, Provinsi, maupun Kota, sehingga program-program ini (PKK,Red) sejalan dengan program pemerintah,” kata Arita.
Keberhasilan PKK dalam menggerakkan PHBS masyarakat tidak terlepas dari konsistennya PKK yang menjalankan 10 program pokok PKK melalui tim kerja yang solid dari dari tingkat kota hingga dasawisma, serta jalinan kerjasama PKK dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam program tersebut.
“Selain konsisten dalam menjalankan setiap program, seluruh kegiatan kita telah melalui perencanaan dan pemantauan dalam pelaksanaannya sehingga tujuan yang akan dicapai dapat terlihat,” pungkas Arita. (Diskominfo/ mgm)