Wakil Wali Kota Balikpapan Resmikan Kampung Literasi Gajah Mada

Balikpapan - Sebanyak 43 lukisan Mural di tembok jalan Gajah Mada menjadi pelengkap utama diresmikannya  kampung literasi Balikpapan. Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud didampingi Region Manager Comm & CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari,  panitia juga para pelukis Mural meresmikan mural dan Kampung Literasi  Gajah Mada di Pasar Baru, Klandasan Ilir, Kamis (2/5).

Peresmian ini juga bertepatan memperingati Hari Pendidikan Nasional. Lukisan di tembok atau disebut mural yang dikerjakan pelukis di Kampung Literasi akhirnya selesai. Sebanyak 43 blok tembok dilukis dengan berbagai ciri khas Balikpapan dan Kaltim. Ada yang bercerita mengenai alam Kalimantan, teknologi terkini, hingga hutan termasuk lukisan tentang keceriaan anak-anak di sekolah.  Lukisan tersebut sesuai tema yang dilombakan yakni Edukasi, Literasi dan Budaya Lokal.

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud  mengapresiasi program pemberdayaan masyarakat  ini.  Dia menginginkan perkembangan minat baca di kalangan masyarakat terutama generasi muda mengalami peningkatan. "Terutama juga membudayakan karakter hidup sehat dan lingkungan yang bersih. Ini harus dilaksanakan," ujar Wakil Wali Kota Rahmad Mas'ud usai melihat mural yang dihasilkan dari inspirasi para pelukis dan perpustakaan bagi masyarakat sekitar.

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Balikpapan turut mendorong untuk mengembangkan minat  literasi di masyarakat. "Semua pihak yang terlibat dalam pembangunan kota ini harus berkontribusi," harapnya. 

Pada kesempatan sama, Region Manager Comm & CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari CSR Pertamina. Dan merupakan wujud komitmennya untuk ikut mendorong peningkatan minat baca masyarakat. "Kami  ingin Kampung Literasi yang telah dihiasi dengan mural menjadi salah satu destinasi atau ikon wisata edukasi di Madinatul Iman. Pendampingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tetap dilakukan,"katanya. 

Kampung Literasi, telah menjadi proyek percontohan untuk kawasan pendidikan sejak 2017 lalu dan nantinya akan merambah ke lokasi lain. "Kami ada Pertamina  Foundation sebagai lembaga yang membantu dalam beasiswa pendidikan," ungkapnya. Di singgung mengenai perawatan terhadap mural karena kualitasnya bisa memudar akibat pengaruh cuaca, dirinya memastikan tetap memberikan pendampingan. "Bersama Yayasan An-Nissa, kami akan merawat lukisan-lukisan ini, bisa berupa peretusan atau memperbaiki lukisan yang memudar, bisa juga dilakukan pelukisan ulang," tambahnya. "Kini sedang digali juga potensi lainnya untuk dijadikan CSR terintegrasi, bukan cuma pendidikan tapi bisa ke sektor pemberdayaan masyarakat maupun di bidang kesehatan,"tukasnya. (Diskominfo / editor mt)