Warga Paguyuban Serbu Kuliner Daerah, di Parade Budaya Nusantara Kuliner dan Seni Tari 2019

Balikpapan - Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan menggelar Parade Budaya Nusantara Kuliner dan Seni Tari 2019, di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Dome, Minggu (14/7). Kegiatan dibuka secara resmi oleh  Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Ketua FKPB Leo Sukoco,  ketua PKK Kota Balikpapan Hj Arita Effendi, Anggota Komisi IV Ruki Suheru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin,  Kadis Sosial Purnomo dan 35 paguyuban yang ikut serta.

Selain menampilkan kuliner khas Nusantara daerah masing-masing,  peserta dari paguyuban juga menampilkan seni tari yang disediakan panitia untuk menghibur pengunjung dan sesama peserta paguyuban.
Wali Kota Rizal Effendi menyampaikan apresiasi atas program yang dilaksanakan Forum Komunikasi Paguyuban Balikpapan. Kegiatan Parade Budaya Nusantara Kuliner dan Seni Tari 2019 merupakan sarana wadah untuk mempererat persatuan dan kesatuan diantara warga Balikpapan yang bernaung dalam paguyuban sebagai orang rantau di Balikpapan. “Melalui budaya dan paguyuban memberikan nuansa keakraban diantara kita untuk saling mengenal satu sama lain dalam kebhinekaan,” ujar wali kota dalam sambutannya.
Acara  telah memasuki tahun keenam yang diikuti oleh 35 paguyuban. Ketua FKPB Leo Sukoco mengatakan Parade Budaya Nusantara Kuliner dan Seni Tari 2019 bertujuan memberikan nuansa keakraban bagi warga perantau untuk tidak lupa pada budaya aslinya. “Lebih mengenal banyak budaya nusantara bukan hanya budayanya sendiri tapi budaya orang lain termasuk juga kuliner khas daerahnya. Jangan sampai lupa makanan khasnyanya,” jelas Leo Sukoco.
Leo mengaku pada even keenam tahun ini, baru bergabung adalah paguyuban Thionghoa Balikpapan dan Komunitas Dayak. “Yang lain sudah terbiasa. Tapi ini luar biasa diikuti oleh kawan dari Thionghoa dan Dayak,” tuturnya.
Jumlah Paguyuban di Balikpapan saat ini berjumlah 115. Peserta menampilkan ciri khas kuliner dan tari daerah. Peserta diajak bernostalgia mengenang masa di kampung halaman dengan masakan dan budayanya.
Baru 3 jam dibuka sejak pukul 10.00 seluruh masakan daerah ludes dinikmati pengunjung dan peserta paguyuban yang menikmati secara gratis menggunakan kupon yang dibagikan panitia. Salah satu stand kuliner yang diminati yakni kuliner milik KOJA (komunitas Orang Jakarta). Makanan paling ramai diserbu yakni mie Jakarta dan asinanan Jakarta. Tidak lupa juga dengan makanan selendang mayangnya. (Diskominfo / editor :mt)