BALIKPAPAN---Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bersama Pemerintah Kota Balikpapan dan PKK Kota Balikpapan membentuk Gerakan Wanita Matilda (GWM), di kantor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPwBI Balikpapan), Selasa (30/7).
Hal ini sebagai upaya pengendalian inflasi secara lebih massif khususnya di Balikpapan mengingatkan hampir semua kebutuhan masyarakat Balikpapan dipasok dari luar Balikpapan.
Pembentukan gerakan wanita Mathilda ini dibuka langsung Wali kota Rizal Efendi, bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bimo Epyanto, dan Ketua TP PKK Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi, juga anggota TPID, PKK, Camat dan Lurah Kota Balikpapan serta 200 peserta dari perwakilan 20 kelurahan di Kota Balikpapan.
Bimo Epyanto mengatakan Program GWM menyasar para wanita se Kota Balikpapan untuk bersama-sama terlibat dalam pengendalian inflasi daerah di Kota Balikpapan.
“Program ini merupakan program edukasi tentang urban farming, kampanye inflasi dan pengelolaan keuangan keluarga kepada kelompok perempuan yang dilakukan melalui kompetisi antar kelompok/komunitas perempuan dalam mengkampanyekan belanja bijak, pengelolaan keuangan keluarga dan melakukan urban farming di lingkungan rumah sehingga mampu berperan dalam pengendalian inflasi daerah,” jelasnya.
Peserta GWM akan diberikan pembekalan mengenai kebanksentralan dan edukasi inflasi, pengetahuan dasar uang rupiah dan kampanye cinta rupiah, pengelolaan keuangan keluarga yang bertujuan untuk mengkampanyekan bijak dan cerdas berbelanja di lingkungan keluarga dan kelurahan masing-masing.
Selain itu, masing-masing kelurahan akan diberikan bantuan sebesar Rp2 juta untuk melakukan sosialisasi serta 1.000 bibit tanaman cabai dan 100 bibit tomat untuk mendukung kegiatan urban farming.
Para peserta juga akan dibekali budidaya tanaman secara urban dengan pemanfaatan lahan pekarangan oleh narasumber yang telah berpengalaman. “Melalui kegiatan GWM ini, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Balikpapan mengharapkan terdapat peningkatan awareness para wanita sebagai pengelola keuangan keluarga tentang berbelanja secara bijak, pemanfaatan lahan pekarangan (urban farming) oleh masing-masing rumah tangga sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap komoditas holtikultura secara mandiri,” jelasnya.
Selain itu harapnya juga dapat meningkatkan finansial literasi dan mendorong inklusi keuangan masyarakat, serta mendukung pemberdayaan wanita kota Balikpapan untuk menjadi wanita yang mandiri, terampil dan berdaya.
Wali kota Rizal Effendi menyatakan melalui program PKK pihaknya mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami sejumlah tanaman yang bahan dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti cabai dan sayur-sayuran termasuk tanamanan obat keluarga. “Urban farming itu sebenarnya bukan hal baru di PKK. Dimana saja tanah kosong ditanami. Itu masuk dalam program Hatinya PKK. Ada tiga tanaman yaitu tanaman gizi, toga atau apotik hidup dan kolam,” Ujarnya.
Pada Kesempatan sama, Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Arita Rizal Effendi mengatakan mengapresiasi BI Balikpapan yang telah ikut mendukung program penguatan PKK Balikpapan. Salah satunya program PKK Kota Balikpapan yakni penguatan lumbung pangan keluarga.
Program ini masuk dalam tugas Pokja Tiga yang disingkat dengan Hatinya PKK atau Halaman Asri Teduh dan Nyaman. Program Hatinya PKK, kata Arita, sudah dilombakan setiap tahunnya dan TP PKK Kota telah satu kali mendapat juara satu di tingkat nasional ditahun ini. “Terimakasih Bank Indonesia sudah mendukung program kami. Kami dari PKK ajukan 10 orang per kelompok dengan harapan dua orang yang dilatih untuk melatih dua orang berikutnya. InshaAllah PKK dapat memberikan kontribusi untuk mengendalikan inflasi di Balikpapan,” Ungkapnya. (diskominfo/edit:nn)