Wali Kota Balikpapan Minta ASN Ubah Paradgima Pelayanan

BALIKPAPAN-  Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyoroti prilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih belum berubah cara berpikir dan berprilaku  dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Perubahan paradigma kerja yang lebih baik dalam pelayanan kepada masyarakat membutuhkan komitmen bersama dan pola pikir yang menyesauaikan dengan tututan pelayanan dan perubahan zaman yang luar biasa.

Penegasan ini disampaikan berulang-ulang wali kota saat menyampaikan sambutan pelantikan pejabat di lingkungan pemerintah kota, Senin malam (12/8).

“Perubahan sudah sangat luar biasa yakni tuntutan masyarakat sangat besar.  Saya tidak mau lagi mendengar adanya pelayanan yang kurang baik di catatan sipil, kelurahan, kecamatan, puskesmas atau RSUD atau pelayanan lainnya. Kadang-kadang ada pelayanan tidak maksimal karena paradigma tidak berubah  ini yang saya tekankan betul. Mindset kita yang perlu berubah, cara berpikir dan cara kerja kita yang belum berubah,” tegasnya dalam sambutan pelantikan di aula pemkot.

“Tadi pagi saya (12/8) dikasih contoh ada masyarakat butuh pelayanan dia datang setengah delapan ternyata yang memberi pelayanan mengatakan tunggu sebentar petugas masih sarapan pagi. Di zaman dulu itu biasa saja sarapan pagi makan siang biasa saja tapi di zaman sekarang kalau ada pelayanan tertunda seperti itu maka itu memberikan indikasi bahwa paradigma mindset saudara-saudara belum berubah,”  katanya mengingatkan kembali.

Disamping itu, wali kota juga mengingatkan kepada ASN di lingkungan kelurahan dan kecamatan bahwa tidak ada alasan untuk tidak memberikan pelayanan karena sedang berada di luar kantor.

“Sudah ketinggal zaman kalau masih ada seperti itu. Jadi saya mohon  kepada saudara–saudara agar paradigma mindset saudara bagaimana cara berpikir dan cara bekerja itu menjadi ukuran saudara-saudara apakah kita masih hidup di zaman seperti sekarang atau hidup di zaman lalu. Perubahan itu luar biasa,” tegasnya.

Rizal memberikan contoh baik instansi Perizinan Balikpapan yang melakukan perubahan cepat menyikapi tuntunan pelayanan masyarakat yang cepat dan efisien. Waktu menurutnya tidak boleh ditunda jika memang bisa dituntaskan saat itu juga.

“Perizinan semula berminggu-minggu menjadi beberapa hari saja. Kemudian dari lama pelayanan beberapa hari dipersingkat kembali beberapa jam. Ini yang dimintakan oleh Presiden RI. Dan itu sudah mulai dilakukan terobosan oleh pemerintah pusat. Misalnya dikawasan industri ada program KLIK yakni orang bisa membangun bersama izin diproses. Selama ini orang bisa membangun kalau izinnya sudah selesai  supaya tidak kalah waktu,” pungkasnya. (Diskominfo/editor: mgm)