Gencar Gelar Germas, Jumlah Penyakit Tidak Menular Menurun

Balikpapan -  Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat terjadi penurunan jumlah penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Balikpapan seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan penurunan ini dapat dilihat jika dibandingkan pada kasus 2018 dengan kasus tahun ini.

Pada tahun 2018 lalu untuk hipertensi kasus baru sebanyak 23.997 dan kasus lama 68.569. Diabetes melitus kasus baru 6.429 kasus baru dan 23.057 kasus lalu. Jantung koroner kasus baru 759 dan kasus lama 3.061 kasus. Sedangkan untuk stroke 557 kasus baru dan 1.978 kasus lama. Untuk kanker 14 kasus baru dan 42 kasus lama. Sedangkan tahun 2019 ini  hingga bulan Agustus,  penyakit hipertensi 24.927 untuk kasus baru dan dan 38.041 kasus lama. Diabetes meletes 6.869 kasus baru dan 11.530 kasus lama. Jantung coroner 494 kasus baru dan 862 kasus lama. Stroke 456 kasus baru dan 938 kasus baru. Kanker 27 kasus baru dan 2 kasus lama.

“Penurunan kasus baru pada Hipertensi dan Diabetes itu menunjukkan bahwa upaya GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melakukan deteksi dini terhadap PTM berhasil. Sebab di kegiatan GERMAS selalu ada pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium gula darah , kolesterol , asam urat,” jelasnya usai kegiatan Germas dan Haornas di Halaman Kantor Wali Kota Balikpapan Jumat (20/9). Menurutnya jika seseorang terdeteksi lebih cepat menderita Hipeetensi dan Diabetes maka terapi bisa dilakukan lebih cepat pula sehingga terhindar dari komplikasi.
Di akui bahwa daerah pinggiran cukup banyak temuan  penyakit tidak menular ini, karena ini masalah perilaku hidup sehat. “Mungkin terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat jadi kita kan harus menerapkan pola gizi seimbang dalam piring nasi kita sehari-hari,” ujarnya.
“Sebaiknya kita menerapkan atau mengatur menu dengan gizi seimbang. Biasanya kita banyak mengonsumsi karbohidrat, kadang kita makan satu piring itu nasinya lebih banyak Padahal kan sebaiknya hanya seperempat piring , sisanya lauk sayur dan ikan,”terang Kepala DKK.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk memperbaiki budaya hidup tidak sehat itu, ada beberapa yang harus dilakukan, yakni rutin melakukan aktivitas minimal 30 menit setiap hari. Memasyarakatkan untuk mengonsumsi sayur,buah, serta ikan.

“Kita menganjurkan kepada seluruh masyarakat dan mendekatkan akses kepada masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali terutama pada pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat,” terang Andi Sri Juliarti. Salah satu yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan untuk merubah pola hidup yang tidak sehat tersebut, kini gencar digalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang merupakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
“Germas ini adalah implementasi dari instruksi Presiden nomor 1 Tahun 2017 yang kita jalankan secara bersama-sama sebagai upaya untuk menurunkan penyakit tidak menular yang semakin meningkat,” tandasnya.
Dirinya juga menambahkan kegiatan germas berjalan bukan hanya di tingkat kota, tetapi diusahakan disemua institusi perkantoran dan sampai ketingkat kelurahan dan RT. “Karena ini upaya kita mendekatkan pola perubahan perilaku hidup sehat kepada masyarakat. Kebetulan ini event HAORNAS jadi satu event yang sangat baik untuk kita kembali menggelorakan GERMAS.”tukasnya. (Diskominfo / editor:mt)