BALIKPAPAN - Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional dan Hari Ibu ke 91 tahun di kompleks Tennis Indoor Balikpapan, Minggu pagi (8/12/2019), Pemkot Balikpapan mendeklarasikan empat kelurahan sebagai daerah bebas dari buang air besar sembarang atau ODF (oven defecation free). Yakni Kelurahan Mekarsari, Telaga Sari, Teritip, dan Kariangau.

Selain menurunkan angka kematian ibu melahirkan, penanganan gizi buruk, pemerintah juga memiliki program perioritas yakni: perbaikan sanitasi total berbasis masyarakat salah satu indikatornya semua  masyarakat bebas dari prilaku buang air besar sembarang.

“Secara bertahap kita memenuhi ini, kelurahan yang ODF deklarasi tadi semua penduduk rumah tangganya sudah memiliki jamban sehat,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Andi Juliarty saat kegiatan peringatan Hari Kesehatanan Nasional dan Hari Ibu di kompleks Tenis Indoor Balikpapan, Minggu (8/12/2019).

Diakui program ODF ini tidak bisa dilakukan serentak karena sisi geografis seperti masyarakat pesisir harus menggunakan kiat khusus atau teknologi tertentu.

“Ini sudah ke 14 kelurahan dari 34 kelurahan di Balikpapan. yang belum itu terutama pesisir kayak Margasari, Baru Ulu karena kita punya kesulitan. Klandasan itu belakang rumah yang diatas air,”tuturnya.

“Data rigit sekali ada ribuan yang belum. kan dari 34 kelurahan itu kita baru 14 kelurahan yang sudah bebas tapi kita akan berjalan terus dengan bantuan dinas pemukiman dan perumahan, DLH, program kotaku, kita tuntaskan bersama-sama dari kodam juga membantu program jamban sehat. Dari pusat PUPR ya,” bebernya.  

Program sanitasi lingkungan ini memang belum sepenuhnya bisa diterapkan secara baik. Akibatnya daerah yang belum baik menerapkan program jamban sehat akan mudah tertular penyakit diare, cacingan yang ujungnya mengarah ke stunting.

“Program ini sudah lama. Karena menyangkut fisik jadi susah. Kami dari DKK melakukan pemicuan, verifikasi setelah itu fisik dibantu oleh dinas perumahan, DLH, dan LSM termasuk kodam,” ujarnya. 

Masalah sanitasi lingkungan menjadi perhatian serius dan program perioritas karena bisa menjadi penyebab penularan penyakit.“Jadi ya daerah yang belum menerapkan sanitasi sehat penyakit menular seperti itu masih banyak ditemukan,” tukasnya. (Diskominfo/ editor:mgm)