Balikpapan - Bendungan Waduk Teritip yang dibangun pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan krisis air bersih sudah selesai pengerjaannya pada tahun 2018. Saat ini produksi air baku masih diangka 70 liter per detiik, dari yang diproyeksikan 250 liter per detik.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan saat ini pemerintah kota sedang menyelesaikan pemasangan pipa sekunder. Pipa sekunder yang dimaksud adalah pipa yang dipasang untuk meneruskan air dari pipa induk utama ke tiap-tiap blok pelayanan. Selanjutnya pipa ini mempunyai percabangan terhadap pipa service. Ia menargetkan pemasangan pipa sekunder tersebut rampung di akhir tahun 2019 ini, agar awal tahun sudah dapar dialirkan ke rumah-rumah masyarakat.
“Kita lagi menyelesaikan pipa sekunder di Waduk Teritip, supaya akhir tahun atau awal 2020 bisa dimanfaatkan oleh 16 ribu sambungan rumah. Dengan beroperasi penuh Waduk Teritip, akan ada sumber air baku baru selain Waduk Manggar,” ujar Wali Kota Rizal Effendi.
Sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru, wali Kota mengaku terus berjuang agar Balikpapan mendapat perhatian, baik itu dari segi masalah sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Termasuk juga masalah krisis air yang masih melanda Kota Balikpapan.
Kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, pemerintah kota mendapat dukungan dari Kementerian PUPR untuk menyelesaikan pembangunan Embung Aji Raden di Kelurahan Lamaru Balikpapan Timur. Diproyeksikan Embung Aji Raden memproduksi air sekitar 150 liter per detik. Pengolahannya akan dijadikan satu dengan air Waduk Teritip. Sehingga jika ditotal suplai air baku dari Waduk Teritip menjadi sebesar 400 liter per detik.
“Kita juga didukung Kementerian PUPR bangun Embung Aji Raden. Jika ditambah dengan Waduk teritip jadinya 400 liter per detik. Kita harapkan bisa memenuhi permintaan air bersih sampai dengan 16.000 sambungan rumah,” kata Wali Kota Rizal Effendi.
Tidak hanya itu. kata wali kota, sebagai daerah penyangga, Kota Balikpapan mendapat jaringan pipa PDAM dari IKN. Kementerian PUPR dan Bappenas siapkan air baku kapasitas 21.000 liter per detik untuk menunjang IKN. Air baku tersebut bersumber dari beberapa waduk, diantaranya Waduk Semoi, Waduk Sepaku, Waduk Lambakan dan lain-lain.
“Nah, air baku IKN itu akan mengalir ke Balikpapan. Sehingga ketika IKN beroperasi di tahun 2024, Balikpapan tidak krisis air lagi,” tutup Wali Kota Rizal Effendi. (Diskominfo / editor : mt)