Balikpapan – Kota Balikpapan meraih lencana mitigasi dan lencana adaptasi dari Global Covenant of Mayor (GCOM) pada Juli 2020 ini. Lencana ini diberikan karena Kota Balikpapan telah melakukan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan rencana aksi perubahan iklim, yaitu target mitigasi dan target adaptasi serta telah melakukan kajian kerentanan dan risiko iklim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Suryanto mengatakan Kota Balikpapan telah memiliki target mitigasi dan target adaptasi serta telah melakukan kajian kerentanan dan risiko iklim yang dilaporkan melalui platform CDP (Carbon Disclosure Project)/International Council of Local Enviromental Initiatives (ICLEI) pada Juli 2019. Hasil pelaporan tersebut disampaikan kepada Global Covenant of Mayor (GCOM).
GCOM merupakan merupakan koalisi pemerintah kota dan lokal terbesar yang memiliki komitmen sukarela untuk melawan perubahan iklim secara aktif. Koaliasi ini juga memiliki visi jangka panjang yang sama untuk bergerak menuju masa depan rendah emisi dan berketahanan iklim yang keanggotaannya telah dibantu melalui ICLEI. Kota Balikpapan telah bergabung dengan GCOM sejak 2017 lalu.
Subjek yang dilaporkan melalui platform CDP tersebut berisi perencanaan, program, target, dan strategi untuk aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah dilakukan oleh Perangkat Daerah Kota Balikpapan yang tergabung dalam Tim Kelompok Kerja (Pokja) Perubahan Iklim Kota Balikpapan.
Jadi ini merupakan hasil kerja Pemerintah Kota melalui POKJA perubahan iklim kota Balikpapan dengan program dan kegiatan yang dilakukan di setiap OPD dan berkolaborasi dengan masyarakat. Keluaran yang dihasilkan oleh OPD tersebut mendukung penurunan emisi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, kata Suryanto, Senin (13/07/2020).
Dari hasil pelaporan dan pelaksanaan Knowledge Management Forum yang dilaksanakan pada tahun 2019, menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan memiliki keseriusan dalam mengurangi dampak perubahan iklim dengan memiliki manajemen mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, Pemerintah Kota Balikpapan melalui perangkat daerah terkait, swasta, dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya pada 5 bidang yang menjadi prioritas, yaitu energi, transportasi, limbah padat, limbah cair, dan program tambahan (dalam bentuk penanaman pohon).
Dari program dan kegiatan yang dijalankan tersebut, sampai dengan 2018 diperkirakan terdapat pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 729.543,44 Ton CO2EQ, dengan target mitigasi pengurangan emisi GRK periode 2015-2020 sebesar 1.133.904 Ton CO2EQ, dan prediksi baseline jumlah emisi dengan skenario business as usual (BAU) tahun 2020 sebesar 5.846.878 Ton CO2EQ. Berdasarkan data tersebut, terdapat penurunan emisi sebesar 64,34% dari target yang ditetapkan atau penurunan sebesar 19,39% jika perhitungan berdasarkan prediksi baseline.
Sementara itu berdasarkan analisa emisi kota Balikpapan terdapat 3 sektor teratas sebagai penyumbang emisi tertinggi di Balikpapan, yaitu: transportasi sebesar 36,4%, permukiman sebesar 24,7%, dan komersial dan kelembagaan sebesar 24,7%.
Oleh karena itu dengan diraihnya lencana mitigasi dan lencana adaptasi oleh Balikpapan, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh warga dalam mendukung program pemerintah terkait rencana aksi iklim. Adapun upaya yang dapat dilakukan yakni bersama-sama mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan emisi gas ruang kaca atau melaksanakan pembangunan rendah karbon.
Selain itu untuk mempertahankan capaian dan pengembangan selanjutnya, perlu dilakukan sinkronisasi program dan kegiatan seluruh perangkat daerah, masyarakat dan swasta yang menuju pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim, pungkasnya. (Diskominfo/mgm)