BALIKPAPAN - Terkait wacana akan diberikannya kelonggaran pembukaan operasi bioskop, Pemerintah Kota Balikpapan bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan mengawasi jalannya simulasi pengoperasian e-Walk XXI Balikpapan Super Blok (BSB), Senin (14/09) petang.
Hadir dalam simulasi tersebut Manajemen e-Walk XXI BSB tersebut, Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang juga Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Putu Sujatrnawa, Wakapokres AKBP Sebril Sesa dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Simulasi dalam rangka perencanaan untuk mengoperasikan kembali Cinema XXI. Jadi kapasitas kami menghadiri undangan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Dia mengatakan, kondisi Kota Balikpapan masih zona merah covid-19, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan jika memberi ijin bioskop kembali beroperasi. Termasuk tidak harus terburu-buru dan protokol kesehatannya harus dipersiapkan secara baik.
Tentu kami dari Gugus Tugas akan melakukan beberapa pertimbangan nanti juga menyampaikan kepada Bapak Wali Kota selaku Ketua Gugus Tugas, ujarnya
Pesan-pesan kami mungkin, nanti ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dulu, jangan buru-buru dipersiapkan dulu. Kita dari Gugus Tugas aakan menyampaikan secara tertulis hasil pengamatan kami terhadap simulasi yang dilakukan,
Kota Balikpapan diketahui banyak klaster atau kasus penularan covid-19 yang terjadi dalam ruang tertutup. Sehingga hal itu yang menjadi catatannya. Harus ada ventilasi dan dalam ruangan paling lama hanya 2 jam.
Karena banyak klaster dari ruang-ruang tertutup karena pengaruh ventilasi. Jadi ini sangat berpengaruh, karena dari sisi kesehatan kami harus memastikan di dalam bagaimana supaya benar-benar tidak lebih dari 2 jam, ujarnya
Selain itu, jaga jarak juga menjadi perhatian utama. Saat ini juga pihaknya tengah gencar melakukan kampanye jaga jarak.
Di dalam tetap menjaga jarak, jaga jaraknya ini hal yang dikampanyekan saat ini setelah penggunaan masker,tutup dia. (Diskominfo editor:mgm)