Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan mengapresiasi simulasi pencoblosan dan penghitungan yang bertempat di Jalan Tengiri IV RT 24 Manggar Baru, Balikpapan Timur. Simulasi tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19.
Wali Kota Balikpapan yang juga Ketua Satgas Covid-19 - Rizal Effendi mengaku, pihaknya menilai simulasi dan pencoblosan telah berjalan baik serta mengikuti protokol kesehatan Covid-19, meskipun diakuinya ada beberapa yang harus diperbaiki.
"Simulasi ini ada beberapa yang harus diperbaiki seperti diharuskan membawa pulpen sendiri, membagikan sarung tangan saat masuk ruang tunggu bukan saat mau mencoblos serta harus memiliki bilik khusus apabila pemilih yang memiliki suhu diatas 37 derajat," tegasnya.
Wali Kota menjelaskan, pihaknya menekankan kepada KPU untuk menghindari adanya klaster Pilkada. Kini tantangan KPU adalah meningkatkan partisipasi pemilih ditengah pandemi Covid-19. Karena, warga akan takut datang ke TPS.
"TPS harus dilengkapi cuci tangan, thermometer, petugas sudah wajib di rapid tes, sehingga antusias warga ke TPS tinggi. Selain itu, diminta pemilih yang ke TPS tidak membawa anak-anak," ujarnya.
Wali Kota menambahkan, dalam Pilkada nanti warga diminta tetap membawa masker atau faceshield. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengungkapkan, simulasi dilakukan agar masyarakat dan yang berada di TPS mengetahui proses Pilkada saat penerapan protokol kesehatan.
"Esensi Pilkada adalah, bagi warga yang datang ke TPS akan diberikan surat suara, selanjutnya surat suara akan dibawa kebilik suara menconlos, lalu dimasulan ke kotak suara dan akan dihitung. Kemudian, dari hasil penghitungan akan diketahui siapa pemenang yang menjadi wali kota, bupati, gubernur, presiden, DPD, DPRD dan seterusnya,” tegasnya.
Thoha menjelaskan, PPK dan PPS akan memberikan bimtek anggota KPPS yang bertugas di TPS. Sehingga saat simulasi terlihat anggota tidak maksimal, maka dapat diperbaiki sebelum 9 Desember 2020. (Diskominfo/ editor:mgm)