Balikpapan - Sebanyak 400 guru dari 2.608 guru yang melakukan rapid tes dinyatakan reaktif harus kembali melakukan swab. Dari jumlah tersebut sebanyak 326 guru yang memenuhi panggilan rapid tes, sedangkan 60 guru belum melakukan swab .
"Sebanyak 400 tenaga pengajar yang reaktif harus melakukan swab, hasilnya 326 tenaga pengajar yang datang, sedangkan 60 tenaga pengajar belum melakukan swab," tegas Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Andi biasa disapa dio mengungkapkan, rata- rata 60 guru yang belum swab adalah mengajar ditingkat SD dan tingkat SMP. Selain itu, dari 326 guru yang melakukan swab,hasilnya 7 guru dinyatakan positif Covid 19. Adapun rapid tes kepada 400 guru ini, dalam rangka kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka, sebelum dilakukan kegiatan belajar tatap muka pada 11 Januari 2021 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Balikpapan Muhaimin, terdapat 7 sekolah yang dibatalkan simulasi pembelajaranya diantaranya 5 tingkat SD dan 2 tingkat SMP. Pembatalan ini dikarenakan tenaga pengajar yang terkonfirmasi Covid 19 di sekolah tersebut.
"Meskipun terdapat pembatalan simulasi PTM di 7 sekolah ini,namun pihaknya belum dapat memberikan jawaban, apakah pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada 11 Januari 2021 akan dilaksanakan atau tidak," tegasnya.
Muhaimin mengaku, dari hasil evaluasi simulasi PTM ini, pihaknya masih mengkaji terlebih dahulu oleh tim Satuan Gugus Tugas bersama Dinas Kesehatan terkait kelayakan izin pembukaan sekolah di Kota Balikpapan sambil mempertimbangkan tingkat penyebaran Covid-19. (Diskominfo/ editor:mgm)