BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan H.M. Rizal Effendi melakukan peninjauan pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) pertama di 2021 dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Kantor Pos pada Minggu (10/1/2021) di halaman parkir Kantor Wali Kota Balikpapan.
Dalam pembagian BST kali ini, para penerima diminta duduk secara tertib di kursi-kursi yang sudah disiapkan. Kursi tersebut juga sudah diberi jarak satu sama lain, demi penerapan protokol kesehatan (prokes).
Sebelum masuk di area pembagian BST, para penerima bantuan, oleh petugas diminta mencuci tangan dan dipastikan menggunakan masker. Prokes cukup ketat diterapkan, dan penerima dipastikan tidak berdiri hingga menyebabkan kerumunan.
Pembagian BST di Kantor Pemkot ini adalah salah satu dari keseluruhan ada sembilan titik pembagian bantuan oleh Kantor Pos. Total penerima mencapai 6394 orang. Mereka masing-masing akan menerima bantuan untuk tiga bulan yakni Januari, Februari, Maret, dan April. Per bulan, penerima memperoleh Rp 300 ribu.
Dalam tinjauannya, Wali Kota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi SE didampingi Kepala Dinas Sosial Balikpapan Purnomo, dan Camat Balikpapan Utara Fachrul Razji.
"Untuk penyerahan ini saya didampingi Camat Balikpapan Utara, karena bantuan yang diserahkan di titik ini adalah masyarakat Kelurahan Muara Rapak. Ada 472 orang yang menerima bantuan tahap 1 dari Kemensos. Meskipun tidak besar, tapi patut disyukuri. Karena angkanya jika se-Indonesia mencapai triliunan," ungkap wali kota dalam sambutannya.
Saat diwawancarai awak media, wali kota juga mengatakan, jumlah penerima di tahun ini memang turun jika dibandingkan tahun 2020 lalu, yaitu 6617 orang. Kendati begitu jumlah keseluruhan hampir sama yaitu 6000 orang lebih.
"Berkurangnya penerima ini karena ada yang meninggal dunia, pindah ataupun tidak jelas alamatnya. Penerima di kantor Pemkot ini adalah salah satu titik. Ada delapan titik lain di seluruh kecamatan. Pembagian ini dilakukan selama 4 bulan dari pemerintah pusat," katanya.
Wali Kota Balikpapan juga mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan prokes dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya saat ini rata-rata kasus per hari Kota Balikpapan meningkat drastis mencapai 100 hingga 200 kasus.
"Apalagi rumah sakit kita juga sudah penuh. Dari 333 tempat tidur, 302 sudah terisi. Sedangkan ICU kita sudah over capacity. Banyak yang sakitnya berat, harus menunggu. Kasus meninggal dunia per hari bahkan mencapai empat orang," bebernya.
Virus ini tidak hanya mengancam Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Bahkan jutaan orang di seluruh dunia meninggal. Ia juga menegaskan bahwa belakangan ini kluster keluarga maupun perkantoran makin banyak. Itulah kenapa sejumlah kantor terpaksa ditutup apabila ditemukan kasus positif.
Oleh karena itu dirinya mengimbau masyarakat tetap menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak).
"Terutama anak muda, lebih banyak menahan diri di rumah saja. Jangan sampai keluar rumah dan pulang membawa virus, mereka menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala), tapi malah membahayakan orang tua. Karena Covid-19 ini pengaruhnya bisa lebih besar bagi orang tua atau mereka yang mempunyai penyakit bawaan," pungkasnya. (Diskominfo/ahc, editor:mgm)