Wali Kota Infokan RS Kanujoso Sementara Tak Terima Pasien Covid-19

BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menginformasikan pada masyarakat, bahwa Salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, RS Kanujoso Djatiwibowo menyatakan untuk sementara tidak bisa menerima pasien karena penuh. Saat ini rumah sakit rujukan Covid-19 pertama di Balikpapan itu juga sedang mengajukan penambahan ruang.

Hal Ini ia sampaikan dalam Rilis perkembangan kasus Covid-19 di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. "Sementara RS Kanujoso Djatiwibowo terpaksa tak menerima pasien karena penuh. Jadi sekarang sedang mengajukan persetujuan ke Gubernur untuk menambah lagi ruangan," ungkap Wali Kota (18/1/21). 

Dari total kapasitas 142 tempat tidur di rumah sakit yang berlokasi di Jalan MT Haryono tersebut, semua sudah terisi. "Hal ini, perlu diwaspadai. Terlebih RS Kanujoso Djatiwibowo adalah rumah sakit rujukan pertama COVID-19 Kota Balikpapan," katanya. 

Dari keseluruhan rumah sakit rujukan di Balikpapan, total ada 453 tempat tidur. Kini tingkat keterisiannya mencapai 426 tempat tidur. "Untuk ruang ICU, dari 37 yang disediakan, hanya tersisa tiga saja. Itu pun ICU khusus untuk bayi dan anak," sebutnya. 

Lebih lanjut, belakangan ini kasus juga mulai didominasi KTP luar daerah. Dari penambahan terbaru 154 orang, Ada 31 OTG asal luar daerah. "Ini apakah jalan darat atau laut," beber Wali Kota Balikpapan.

Sehingga, ia berencana akan menyiapkan pos di dua lokasi pintu masuk Balikpapan di jalur darat. Dua lokasi ini adalah Kilometer 23, Jalan Soekarno Hatta, Balikpapan Utara dan Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur. Akan dilakukan rapid antigen secara acak di dua pintu masuk jalur ini. 

"Nanti akan kami pasang pos. Secara acak akan kami lakukan rapid antigen. Yang terjaring atau reaktif tidak diperkenankan masuk Balikpapan," beber ketua Satgas COVID-19 Kota Balikpapan ini. 

Sementara ini, semua masih disiapkan. Karena menurutnya ini tak hanya butuh waktu, tapi juga petugas. "Di dua lokasi ini kami siapkan gratis. Kami upayakan pekan ini," katanya. (diskominfo/ ahc/editor:mgm)