Wali Kota Luncurkan Mal Pelayanan Publik, 230 Jenis Pelayanan Publik Tersedia

BALIKPAPAN - Usai Raat Paripurna HUT ke-124 Kota Balikpapan, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bergeser ke Kantor Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) di Jalan Manuntung, Balikpapan Selatan. Wali Kota meluncurkan Mal Pelayanan Publik.

Sejumlah instansi pelayanan publik di Balikpapan tergabung. Selain DPMPT, ada pelayanan perekaman e-KTP Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), layanan SIM Polres Balikpapan, layanan BPJS Ketenagakerjaan, Bank Kaltim, dan lainnya.

Dalam sambutanya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, dengan adanya mal pelayanan publik ini maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan lebih cepat dan tersedia di satu tempat.

"Terintegrasi juga, sudah ada 230 pelayanan baik perizinan, maupun non perizinan. Bahkan disiapkan tempat untuk melaksanakan perkawinan, supaya tidak susah lagi," ungkap Wali Kota (8/2/21).

Selain mal pelayanan, Wali Kota Balikpapan juga meluncurkan Ruang Operasi Infeksius RSUD Beriman. Dirinya juga mengucapkan selamat kepada Direktur RSUD Beriman, dr. Ratih Kusuma.

"Semoga dengan adanya soft launching ini, pelayanan kita di Balikpapan juga lebih maksimal. Apalagi di tengah keadaan Pandemi Covid-19," tuturnya.

Ia mengungkapkan, kunci pelayanan, sehebat apapun teknologi dan sistemnya tapi semuanya kembali kepada manusianya.

"Saya mohon manusianya berubah dan membiasakan diri beradaptasi dengan kebiasaan baru. Juga memiliki komitmen tinggi dalam hal pelayanan," ungkapnya.

Sementara Kepala DPMPT Balikpapan, Elvin Junaidi mengatakan, rencana pembentukan mal pelayanan ini sebenarnya dari awal tahun 2020. "Alhamdulillah di 8 Februari, bertepatan dengan HUT ke 124 kota Balikpapan, kita gelar soft launching," ungkap Elvin.

Ia menjelaskan, Mal pelayanan publik adalah suatu tempat pelayanan publik baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, BUMD, bahkan pihak swasta dalam satu gedung. Mal pelayanan publik adalah generasi ke 3 di dalam pelayanan publik. Dimana generasi pertama adalah pelayanan terpadu satu pintu atau (UP2T) atau Sintap pada 2002-2007.

Lalu generasi kedua yaitu pelayanan terpadu satu pintu. "Kita tingkatkan menjadi Mal Pelayanan Publik. Ada sekitar 13 dinas dan instansi yang tergabung. Di soft launching ini juga, kita uji coba, apa kelebihan dan kekurangan," ungkapnya.

Sehingga saat grand launching, pihanya bisa melakukan perbaikan. Di grand launching nanti kita targetkan ada 25 dinas instansi yang bergabung di Mal Pelayanan Publik.

Di soft launching ini, ada sekitar 230 perijinan dan non perijinan yang bisa dilakukan. Misalnya, orang datang ingin mencari kerja, pembuatan KTP, lalu membuat kartu kuning, SKCK dan seterusnya.

Jadi, mereka datang di satu gedung saja, tidak berpindah-pindah. Dengan begitu bagi masyarakat yang aksesnya cukup jauh, bisa sangat terbantu.

"Di sini juga ada gerai UMKM. UMKM andalan kota Balikpapan bisa memamerkan kegiatannya," imbuhnya.

Selian itu juga ada ruang pernikahan. Karena di masa pandemi ini, masyarakat yang ingin menggelar pernikahan dibatasi jumlahnya. Maka mereka bisa menggunakan tempat ini, semuanya gratis. Akadnya di sini. "Ketentuannya, tinggal mendaftarkan diri di front office, sembari berkoordinasi dengan Depag terkait dengan teknis pelaksanaanya," jelas Elvin.

Soft launching ini dilaksanakan guna melihat terlebih dahulu bagaimana pelaksanaannya. Ini juga demi menghindari kepadatan pengunjung. Mereka dapat melakukan pendaftaran secara online, kemudian membuat janji atau pengaturan waktu datang ke mal pelayanan.

"Ini sudah mulai dilakukan pekan ini dan sistemnya sudah mendukung. Ada pembatasan jumlah pendaftar, kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait berapa jumlah maksimal pendaftar per harinya," tandasnya. (diskominfo/ cha/editor:mgm)