Wali Kota Imbau Kelonggaran Tak Sebabkan Masyarakat Lupakan Prokes

Satgas Covid-19 Kota Balikpapan menyampaikan perkembangan kasus di Kota Minyak, Senin (15/2/21). (Foto: Esa Fatmawati/ Diskominfo)

BALIKPAPAN - Pasca diberlakukannya kebijakan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baru-baru ini Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menerima keluhan sejumlah pihak. Ia mengatakan sejumlah pelaku usaha mendatanginya.

Mereka adalah komunitas fasilitas lapangan futsal, komunitas ojek online, kemudian ada yang melayangkan surat juga, yakni dari pedagang tradisional, dan pihak mal. Intinya semua meminta relaksasi.

Wali Kota Balikpapan meminta kepada masyarakat untuk tidak melupakan protokol kesehatan jika diberi kelonggaran . Ia minta, jika diberikan kelonggaran jangan membuat kerumunan.

"Kelonggaran ini akan segera kami dibahas. Tapi pada dasarnya selama ini kelonggaran kan sudah mulai dilakukan. Apalagi sudah tidak ada larangan bagi para pelaku usaha untuk menjalankan usaha mereka," terangnya dalam rilis perkembangan kasus Covid-19 Balikpapan, Senin (15/2/21).

Wali Kota meminta, apabila diberikan kelonggaran maka diimbau untuk menghindari kerumunan atau melakukan hal yang bisa berakibat kerumunan. "Nanti kalau ada kelonggaran, kerumunannya menjadi-jadi," imbuhnya.

"Kalau ditanya kapan berakhir, kan, orang sedunia juga masih belum tahu kapan berakhirnya. Kebijakan itu, kadang pengetatan, kadang dilonggarkan, kita lihat kondisi di lapangan," imbuhnya.

Ia memahami dampak yang dihadapi masyarakat khususnya pelaku usaha. Apalagi yang berkaitan dengan perekonomian, mulai dari pedagang sampai mal. Termasuk kegiatan olahraga berbayar.

"Semua memang terdampak dan tidak mudah. Kita coba mana yang bisa kita lakukan. Kalau tidak ada yang bisa diputuskan," ujarnya.

Apalagi, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota, Andi Sri Juliarty, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Balikpapan saat ini kembali mengalami kelebihan kapasitas.

"Tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RSPB ada 81 saat ini terisi 84, sudah melebihi kapastias atau kemampuannya," sebut Rizal.

Hal tersebut rupanya tak hanya terjadi di sejumlah rumah sakit saja. Melainkan juga di tempat isolasi mandiri yang telah disediakan pemerintah kota. "Di embarkasi haji dan di guest house juga sudah penuh," terangnya.

Dio, sapaan Andi Sri melanjutkan, terdapat 519 total keseluruhan tempat tidur pasien Covid-19. Namun tingkat keterisian telah mencapai 80 persen atau terpakai sebanyak 420 tempat tidur dengan menyisakkan 88 tempat tidur. "Kalau ICU jumlahnya ada 39, terpakai 34, sisa 5 termasuk ICU untuk anak," jelasnya.

Berdasarkan data Satgas Covid Balikpapan, kasus terbaru per Senin (15/2/21) sebanyak 104 kasus positif. 37 diantaranya adalah pasien suspek atau bergejala, 31 orang tanpa gejala, 36 perluasan tracing. Sementara untuk pasien sembuh atau selesai menjalani isolasi ada 113 orang. Terakhir, kasus meninggal dunia sebanyak dua orang. (Diskominfo/ cha/editor:mgm)