Wali Kota Balikpapan menerima plakat DID dari Kementerian LHK, Senin (22/2/21). (Tangkapan Layar Akun Youtube Kementerian LHK)
BALIKPAPAN - Wali Kota Rizal Effendi mengikuti kegiatan Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya, melalui video conference di aplikasi zoom meeting Senin (22/2/21) di VIP Kantor Pemerintahan Kota Balikpapan.
Kegiatan yang digagas Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK ini memiliki sejumlah agenda, yakni peluncuran seri film pendek kampanye kelola sampah, peluncuran buku peta jalan pemenuhan bahan baku daur ulang dalam negeri, juga penyampaian plakat dana insentif daerah pengelolaan sampah tahun 2020.
Kemudian juga ada penyerahan penghargaan Lifetime Achievement Awards tokoh pengelolaan sampah nasional, peluncuran sistem informasi pengelolaan sampah nasional, dan peluncuran virtual exhibition festival peduli sampah.
Dalam penyampaiannya Direktur Jendral Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, bahwasanya sebelumnya telah diselenggarakan sejumlah webinar peduli lingkungan dan penanganan sampah.
Kemudian ia menjelaskan isi buku mengenai peta jalan pemenuhan bahan baku daur ulang dalam negeri, bahwa, isi dari buku ini sebenarnya merupakan bentuk dari keputusan bersama, Menteri LHK, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, dan Kapolri.
"Intinya dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri dan kita tidak perlu impor. Karena intinya untuk industri daur ulang kertas dan plastik 50 persen masih impor. Padahal bahan bakunya adalah sampah terpilah," terangnya.
Artinya sampah di Indonesia bekum cukup kualitasnya untuk bahan baku. Sehingga Kementerian LHK diberi tugas untuk membuat peta jalan mengenai sampah yang bisa dijadikan bahan baku. Kajiannya, menghasilkan buku tersebut. Berapa kebutuhan seluruh Indonesia.
"Diharapkan nanti kementerian perindustrian bisa membangun perusahaan daur ulang. juga menteri perdagangan dapat menurunkan kuota impor agar kita tidak lagi perlu impor. Ini diserahkan pada beberapa pemerintah daerah," bebernya.
Tak hanya pemerintah daerah, buku juga diserahkan kepada asosiasi daur ulang, social entrepreneur, juga para pemulung yang membantu menyelesaikan persoalan sampah daur ulang dengan memilah sampah tersebut.
Kemudian kementerian juga memberi apresiasi dan penghargaan kepada provinsi maupun kabupaten/ kota yang memiliki kinerja pengurangan sampah yang baik. Yakni dengan pemberian dana insentif daerah (DID) dan plakat sebagai simbol apresiasi.
Ada satu provinsi dan 13 kabupaten/ kota yang menerima penghargaan dan DID tersebut, salah satunya adalah Kota Balikpapan. Menteri Siti Nurbaya juga menyerahkan plakat dana insentif secara virtual pada Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.
"Bu menteri yang kami hormati, kami bangga menerima penghargaan dari ibu," kata Wali Kota Rizal Effendi usai menerima penghargaan secara simbolis. (Diskominfo/ Cha/editor:mgm)