Monitoring dan supervisi oleh Wali Kota Balikpapan dan Satgas Covid-19 di RT 24 dan 25 Kelurahan Graha Indah (24/2/21). (Foto: Esa Fatmawati/ Diskominfo)
BALIKPAPAN - Satgas Covid-19Kota Balikpapan kembali melakukan supervisi dan monitoring ke dua lokasi RT dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang berjalan sejak 13 Februari 2021 lalu.
Lokasi pertama, posko Satgas Covid-19 RT 24 dan 25 Graha Indah, kemudian kedua, RT 51 Kelurahan Gunung Samarinda. Keduanya berlokasi di Balikpapan Utara.
Di lokasi pertama, Ketua RT 25, Sidik Nur Alam mengungkapkan, posko gabungan dua RT di komplek perumahan Taman Sari dan Bukit Batuah ini sudah ada sebelum pelaksanaan PPKM mikro. Ini adalah wujud nyata untuk membantu masyarakat, terutama di tengah pandemik.
"Posko ini sebelum PPKM sudah aktif. Dari 2020 pertama pandemi kami giat penanganan covid-19. Di sini ada 2.000 KK dari dua perumahan," terangnya Rabu (24/2/21).
Menurutnya di RT tersebut memang cukup banyak kasus terkonfirmasi positif. Hal ini dikarenakan ada sejumlah warga yang belum berdomisili di sana, namun sudah tinggal di kawasan tersebut.
"Semua datanya kami lengkapi di posko ini. Penanganan kami laksanakan bersama Satgas tingkat RT," ujarnya.
Sampai saat ini total akumulasi kasus di kedua RT ini ada 90 orang. Sampai saat ini ada 79 orang yang sudah sembuh. Sementara satu orang meninggal dunia.
"Penanganan yang kami lakukan, selain pengawasan dan isolasi juga selalu memberikan sembako bagi pasien isolasi," bebernya.
Warga yang konfirmasi positif diberi bantuan supaya bisa fokus melakukan isolasi mandiri. Satgas Covid bersama RT setempat mendisiplinkan dan menjamin biaya hidup mereka.
"Selain sembako juga ada vitamin. Puskesmas juga secara aktif membantu kami. Mereka kami jamin supaya tidak berkeliaran," tuturnya lagi.
Kendati diakuinya ada beberapa kendala seperti kurangnya peralatan. RT juga berharap adanya dana insentif sehingga RT setempat dalam menjalankan fungsi satgas bisa lebih maksimal. "Jika ada insentif akan sangat membantu," katanya.
Terlebih masih belum diketahui sampai kapan pandemik COVID-19 ini akan berlangsung, Ia pun berjanji bersama Satgas akan terus menerapkan protokol kesehatan dan PPKM secara mikro ini hingga kawasannya berstatus zona hijau.
Keberadaan PPKM mikro ini juga dianggap baik karena dapat menekankan kepada masyarakat untuk lebih disiplin. Satgas maupun RT bisa lebih tegas dalam menegakkan protokol kesehatan dan regulasi PPKM.
"Apalagi belakangan ini tingkat kesembuhan meningkat. Selain itu pertumbuhan kasus juga melambat. Karena pada awal Januari lalu, pasca tahun baru, ada lonjakan kasus di kawasan ini," sebut Sidik.
Untungnya akses pintu masuk ke kawasan tersebut terbatas. Pihak RT juga melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan tiap hari Selasa. "Yang jelas kami berharap masyarakat jujur," katanya.
Sementara, Wali Kota Balikpapan yang juga Ketua Satgas COVID-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan, penerapan PPKM Mikro dan Posko Covid-19 di dua lokasi yang ia datangi cukup baik. Sudah banyak yang memahami tentang PPKM Mikro.
"Bahkan mereka memberi konsumsi maupun logistik bagi pasien isolasi. Sudah ada rumah isolasi juga. Kemudian untuk pendatang di lokasi kedua juga harus rapid antigen," sebutnya usai monitoring.
Hal Ini menunjukkan pelaksanaan PPKM mikro di Balikpapan sudah berjalan baik. Banyak masyarakat yang antusias. RT setempat juga bergerak. Ini membuat satgas kota optimis bisa menekan kasus di Balikpapan.
"Kesadaran luar biasa. RT bergerak aktif bersama tokoh masyarakat," katanya usai monitoring dua kawasan berstatus di zona kuning ini. (diskominfo/ cha/editor:mgm)