20 orang finalis Duta Wisata Manuntung Balikpapan berfoto bersama Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi. (Foto: Esa Fatmawati/ Diskominfo)
BALIKPAPAN - Sebanyak 20 orang finalis Duta Wisata Manuntung melaksanakan audiensi bersama Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di halaman Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Senin (8/3/21) siang.
Mereka adalah 20 orang finalis yang sudah melalui penjaringan. Berawal dari 103 orang peserta di seleksi tahap pertama, hingga 98 diantaranya berhasil lolos dan mengikuti wawancara.
Selanjutnya diambil 60 orang terbaik yang dijaring lagi melalui tes tulis hingga menyisakan 20 orang. Mereka kemudian mengikuti pra karantina dan mendapat sejumlah materi.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Doortje Marpaung menyampaikan, pembekalan materi dan pelatihan disampaikan melalui kombinasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
"Mereka belajar tentang pakaian adat, keprotokolan, juga gugus tugas covid. Mereka juga akan bertugas mensosialisasikan soal covid dan penanggulangannya pada masyarakat," ungkapnya usai audiensi.
Tentunya mereka juga akan dibekali dengan pengetahuan atau materi pariwisata, ekonomi kreatif, media sosial, duta wisata, public speaking dan lainnya.
"Ini adalah program tahunan untuk memotivasi anak-anak berpotensi. Kita seleksi dari ratusan, ada 20 yang terjaring. Di tengah pandemi tetap kita lakukan kegiatan, dan kita batasi. Mereka kita harapkan juga bisa menjadi duta covid," ungkapnya pada awak media.
Diharapkan mereka ke depan bisa menjadi anak muda yang berinovasi dan kreatif untuk membantu pembangunan daerah. Karena mereka juga sebagai duta ekonomi kreatif.
Usai audiensi bersama wali kota, mereka melanjutkan audiensi dengan DPRD Kota Balikpapan. Anak-anak muda tersebut akan dibekali juga oleh anggota legislatif.
Menurut Doortje, tugas duta pariwisata adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Balikpapan. Terutama kepada orang-orang di luar yang ingin mengetahui tentang kota Balikpapan.
"Dikondisikan pandemi ini mereka juga juga harus memberikan informasi terkait covid pada masyarakat. Karena banyak pembekalan terkait covid juga yang sudah mereka terima," terangnya.
Wali Kota Rizal Effendi juga sempat menyampaikan pada para finalis terkait bagaimana bisa bertahan di masa pandemi. Juga keadaan Kota Balikpapan selama menghadapi Covid-19.
"Presiden meminta pelaksanaan PPKM Mikro di lingkungan. Supaya bukan kota yang ditutup. Harapan perekonomian membaik, kafe, wisata, restoran, bioskop, tempat bermain dan sejumlah usaha kecil mulai berjalan. Beberapa jenis usah berjalan, tapi ada adaptasi kebiasaan baru," terangnya.
Kini lebih banyak orang belajar berjualan online. Tak hanya anak muda, kini secara masif masyarakat mulai menerapkan berjualan melalui gadget.
"Kini mereka memanfaatkan alat komunikasi untuk berjualan. Memang sektor usaha masih bisa survive seperti teknologi, bahan makanan, dan lainnya. Tapi perhotelan berat. Bahkan ada yang bangkrut dan tutup. Sehingga dibutuhkan inovasi dan kreativitas," ungkap Wali Kota Rizal Effendi. (diskominfo/ cha/editor:mgm)