Vaksin kedua Pedagang Pasar Klandasan yang dilaksanakan pada Jumat (12/3/21) lalu. (Foto: Pael/ Satgas Covid Balikpapan)
BALIKPAPAN - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Balikpapan sudah berjalan dua tahap. Tahap pertama dimulai dari tenaga kesehatan (nakes) berusia di bawah 60 tahun bersama 10 orang tokoh di Kota Balikpapan. Secara resmi vaksinasi ini dibuka pada 28 Januari lalu.
Vaksin merek Sinovac ini diberikan sebanyak dua kali suntikan, menyasar 6.000-an nakes se Kota Balikpapan. Kemudian berlanjut untuk nakes usia lanjut yang mulai menerima vaksin pada 9 Februari setelah mendapat instruksi dari Kementerian Kesehatan.
Kepala Dinkes Andi Sri Juliarty menjelaskan, bahwa vaksin lansia adalah Sinovac yang sudah keluar izinnya untuk digunakan bagi lansia. Dalam vaksinasi tahap satu ini sasaran adalah Sumber Daya manusia (SDM) kesehatan dahulu.
Setelah vaksinasi tahap satu usai, vaksin tahap dua dilaksanakan pada Februari. Mereka yang menerima vaksin antara lain adalah petugas pelayanan publik.
Sasarannya, tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, pelayanan publik, perbankan, pekerja sektor transportasi, dan atlet. Ini termasuk awak media yang secara resmi datanya dikumpulkan melalui kantor atau perusahaan media tersebut.
Vaksinasi tahap dua ini secara resmi dibuka pada 26 Februari lalu dengan sasaran pertama pedagang pasar Klandasan. Karena vaksin yang tersedia terbatas, maka pedagang yang mendapat vaksin giliran pun bergantian dan dimulai dari pasar yang berlokasi di Kecamatan Balikpapan Kota terlebih dahulu.
Vaksin tahap dua ini awalnya menyasar 4.450 orang dengan dua kali suntikan. Namun setelah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan, vaksin yang berjumlah 8.900 vial ini kemudian diberikan pada 8.900 orang. Untuk suntikan keduanya kemudian menyusul setelah jatah vaksin selanjutnya tiba di Balikpapan.
Untuk pelayanan publik ini, dijelaskan Dio, sapaan Andi Sri Juliarty, memang bertahap. Namun dipastikan semua penduduk Balikpapan akan menerima vaksin. Secara bertahap pelayanan publik divaksin mulai 27 Februari di Gedung Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.
"Selain vaksin di Dome, sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) juga melayani vaksinasi tenaga pelayanan publik. Jadi ada TNI, Polri, pegawai pemerintahan, tokoh agama, sektor transportasi dan lainnya juga menjalani vaksin di waktu yang sama di masing-masing fasyankes yang telah ditentukan," ungkap Dio.
Saat ini pemberian vaksin bagi sejumlah pemberi pelayanan publik ini sudah memasuki tahap suntikan kedua yang masih terus berjalan. Total capaian vaksinasi secara kumulatif dibagi dua, yakni suntikan pertama dan kedua. Untuk suntikan pertama ini total keseluruhan 14,9 persen atau 16.807 dari 113.015 sasaran.
"Lansia 4,8 persen atau 2.694 dari sasaran 55.712 orang. Petugas pelayanan publik mencapai 15,5 persen atau 7.983 dari sasaran 51.544 orang. Kemudian tenaga kesehatan 106,4 persen atau 6.130 dari 5.759 sasaran," beber Dio.
Lalu untuk capaian suntikan kedua secara kumulatif telah terlaksana 5,5 persen atau 6.266 dari 113.015 sasaran. "Lansia 0,2 persen atau 90 dari 55.712 sasaran. Petugas pelayanan publik 1,0 persen atau 530 capaian dari 51.544 sasaran. Terakhir, tenaga kesehatan 98 persen atau 5.646 dari 5.759 sasaran," bebernya.
Terkait vaksinasi ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengimbau masyarakat agar bersedia divaksin demi menekan angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan. Kendati vaksinasi masih bertahap lantaran jumlah vaksin yang dikirim juga terbatas.
"Masyarakat, terutama lansia jangan khawatir bagi yang belum divaksin. Karena vaksin lansia akan berlanjut. Tak masalah yang belum. Ini dibuka terus," ungkap Wali Kota.
Ini pun berlaku juga bagi seluruh masyarakat, karena target vaksinasi Kota Balikpapan adalah bagi seluruh warga. Kendati prosesnya perlahan karena vaksin yang datang pun bertahap. "Karena semua bertahap. Baik awak media, TNI, Polri, semua bertahap. Jadi pasti nanti semua akan mendapatkan giliran vaksin," tegasnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Balikpapan, Sutadi, pendataan penerima vaksin memang dilakukan oleh pihaknya. Namun untuk giliran vaksin semuanya kembali pada Ketua Satgas Covid-19 atau Wali Kota Balikpapan. Kebijakan ini pun juga dipertimbangkan bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
"Vaksin tahap dua misalnya, diperuntukkan bagi petugas pelayanan publik, TNI, Polri, ASN, atlet, tokoh agama, instansi, dan lainnya. Kuota terbatas, maka giliran vaksin ditentukan satgas," beber Sutadi.
Vaksinasi ini tentunya memiliki prioritas, sehingga ia meminta pihak yang belum menerima vaksin agar tidak panik. "Kami Diskominfo tugasnya support penyiapan data. Misalnya untuk awak media, secara resmi surat permintaan data telah kami kirim ke pimpinan media masing-masing," jelasnya.
Jika ada data yang baru masuk, Diskominfo masih akan mempersiapkan data dahulu dan prioritas vaksinasi tetap pada satgas.(diskominfo/ cha/editor:mgm)