Satgas COVID-19 Balikpapan Tinjau Perusahaan Migas dengan Kasus Tinggi

BALIKPAPAN - Satgas Covid Balikpapan telah menyatakan akan meninjau perusahaan dengan kasus terkonfirmasi positif lebih dari dua. Beberapa waktu lalu satgas pun membentuk tiga tim untuk meninjau tiga perusahaan di tiga lokasi.

Tim ini terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan. Mereka mendatangi perusahaan yang semuanya bergerak di bidang migas.

Salah satu tim bahkan harus menyeberang dengan speed boat untuk mendatangi perusahaan yang merupakan dermaga.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, sampai kini perusahaan-perusahaan tersebut telah memiliki rumah isolasi bagi karyawan yang terpapar COVID-19.

"Bahkan ada yang menggunakan knock down karena areanya masuk ke pelosok. Semua telah memiliki SK dan protokol yang menerapkan WFH," tutur Dio, sapaan Andi Sri Juliarty dalam rilis media terkait perkembangan kasus Covid-19 Balikpapan Rabu (17/3/21) di Kantor Pemerintah Kota.

Perusahaan tersebut menurut Dio, sapaan Andi Sri, juga memiliki aturan terkait sanksi karyawan. Perusahaan juga telah melakukan testing dengan biaya sendiri. Selain itu kini perusahaan ini juga mulai membatasi perjalanan dinas, dan Penguraian kedatangan karyawan.

Menurutnya, tren kasus di perusahaan juga mulai berkurang karena tes antigen dilakukan sebulan sekali. Pemutusan mata rantai penularan dilakukan dengan isolasi karyawan di mes perusahaan. Monitoring, selanjutnya ini masih akan terus berjalan satu kali lagi menyasar kelompok perbankan.

"Ada sejumlah saran untuk perusahaan maupun satgas kota, pertama sosialisasi, Mereka meminta sosialisasi terkait surat edaran wali kota. Sejumlah perusahaan juga minta diprioritaskan menerima vaksin," terangnya.

Dio melanjutkan, terkait permintaan vaksin perusahaan ini, diakui dio memang cukup tinggi. Terutama karyawan yang bekerja di proyek strategis nasional.

Namun menurutnya pertemuan Menteri Kesehatan dengan DPR RI Komisi IX tanggal 5 lalu disampaikan bahwa BUMN dan Kadin akan langsung bekerja sama sendiri dengan Biofarma. "Jadi mereka akan menggunakan vaksin gotong royong," ujarnya. (diskominfo/ cha/ editor:mgm)